TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan pembatasan aktivitas belum diperlukan meski kasus Covid-19 di Ibu Kota tercatat naik belakangan ini.
"Covid-19 sudah endemi di Indonesia sejak Juni 2023. Tanggung jawab utama kesehatan ada pada diri masing-masing," kata Ngabila pada Ahad, 10 Desember 2023.
Dinas Kesehatan DKI mencatat jumlah kasus Covid-19 meningkat tajam pada periode 27 November-3 Desember 2023 dengan temuan 80 pasien yang terinfeksi virus corona. Padahal, jumlah kasus cenderung fluktuatif atau naik-turun sejak awal Oktober hingga pekan pertama Desember.
Setelah endemi Covid-19 dinyatakan berakhir, menurut Ngabila, peran pemerintah kini hanyalah mengimbau dan menyediakan layanan kesehatan untuk masyarakat. Dia mengingatkan masyarakat untuk disuntik vaksin Covid-19 lengkap, mulai dari dosis satu hingga dosis empat.
Ngabila berujar pemberian vaksin itu adalah salah satu cara untuk mencegah kembali melonjaknya kasus positif Covid-19 di Ibu Kota. "Selagi ada dan gratis, lengkapi vaksinasi Covid-19 dan imunisasi rutin pada anak," ujarnya.
Ia melanjutkan kemungkinan terburuk bisa saja terjadi, khususnya bagi kelompok rentan, apabila belum menerima vaksin Covid-19 lengkap. Kelompok rentan yang dimaksud adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun dan belum divaksin lengkap.
Kemudian warga yang memiliki komorbid, seperti hipertensi, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, TBC, HIV, dan gangguan imunitas lainnya. "Karena jika positif, berpotensi besar terjadi keparahan atau meninggal," ucap Ngabila.
Data kasus Covid-19 periode Oktober-Desember 2023
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus Covid-19 mencapai 34 pada 2-8 Oktober. Satu pekan kemudian, jumlahnya menurun menjadi 24 kasus. Namun angka ini kembali naik hampir dua kali lipat, yakni 44 kasus, pada periode 16-22 Oktober.
Setelah itu, Ngabila mengatakan, angka kasus Covid-19 di Jakarta cenderung landai. Dinas Kesehatan DKI mencatat hanya ada 45 kasus pada pertengahan Oktober hingga awal November.
Selanjutnya, jumlah kasus terus naik dengan rincian 40 kasus (pekan kedua November), 51 kasus (13-19 November), dan 62 kasus (pekan ketiga November). Menurut Ngabila, tren jumlah kasus yang naik-turun ini masih tergolong aman dan terkendali.
Ia mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih serta sehat. Menurut dia, peralihan musim dari kemarau ke hujan dapat menyebabkan imunitas manusia cenderung menurun, sehingga bisa jadi berimbas pada meningkatnya kasus Covid-19.
"Faktor kuman karena lembap juga mudah masuk ke tubuh manusia. Jaga imunitas dengan baik, tidak perlu panik, Covid-19 siklusnya berpotensi naik per enam bulan," ujarnya.
Pilihan Editor: KPU DKI Ingatkan Capres-Cawapres Harus Kantongi Izin Kampanye dari Polisi