TEMPO.CO, Bogor - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap dampak puting beliung yang merusak Gedung Pusat Arsip BRIN di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Amuk angin kencang itu terjadi saat langit gelap menjelang hujan lebat yang turun kemudian di kawasan perbatasan Bogor-Tangerang Selatan tersebut pada Minggu siang 7 Januari 2024
Kepala Biro Komunikasi Publik,Umum, dan Kesekretariatan BRIN, Driszal Friyantoni, mengatakan terdapat beberapa arsip rusak karena hantaman puting beliung. Namun Driszal memastikan tidak ada kerusakan yang bersifat fatal.
Dijelaskannya, kerusakan lebih kepada ruang kerja pegawai. "Yang terdampak adalah dinding kaca ruang kerja akibat benturan dari dinding tembok yang jatuh dari rooftop," kata Driszal saat dihubungi, Senin 8 Januari 2024.
Dia menuturkan, puting beliung yang menghantam gedung merobohkan bagian atas gedung. Material temboknya kemudian menghantam bagian kaca dibawahnya. Terdapat juga sebuah bangunan semi permanen di depan pagar BRIN, di tepi jalan, tertimpa salah satu pohon yang tumbang.
Kerusakan Arsip BRIN
Driszal memastikan tidak terdapat kerusakan parah pada kawasan Gedung Pusat Arsip BRIN karena puting beliung, Minggu siang. Hanya beberapa arsip dalam ruang kerja yang dinding kacanya hancur yang disebutnya terdampak.
Kaca gedung BRIN di Gunung Sindur Kabupaten Bogor, hancur akibat puting beliung yang melanda kawasan itu, Minggu, 7 Januari 2024. Dok: Istimewa
"Karena yang terdampak hanya ruang kerja, kebetulan saat itu ada arsip yang jumlahnya tidak banyak di ruangan itu menjadi basah dan rusak," kata Driszal.
Sedangkan sebagian besar arsip, menurut dia, tertata di ruang penyimpanan yang tidak terdampak sama sekali. "Tidak ada pemindahan arsip," ujarnya.
Pilihan Editor: Di Tangerang, Anak-anak Main di Lokasi Banjir Setinggi Leher Orang Dewas Berujung Maut
