TEMPO.CO, Jakarta - Ancol Taman Impian masih menjadi primadona masyarakat Jakarta untuk mengisi libur lebaran seperti sekarang. Masyarakat menilai Ancol menjadi opsi yang tepat untuk berlibur bersama keluarga.
Salah satu pengunjung wisata di kawasan Jakarta Utara itu adalah Azmi, warga Tambora, Jakarta Barat. Dia bersama istri dan ketiga anaknya sengaja memilih Ancol untuk berlibur. Berangkat pukul 10.00, Azmi dan keluarga berbonceng lima meluncur ke Ancol.
Baca Juga:
“Kalau tempat (wisata) lain sudah pernah,” kata Azmi saat ditemui bersama keluarganya di Ancol, Jumat, 12 April 2024.
Pria berusia 43 tahun itu mengatakan pada libur lebaran tahun lalu ia juga pergi ke Ancol. Dia menyebut setiap libur hari raya dia selalu menyempatkan menjajal satu destinasi di Ancol.
“Tahun lalu ke Atlantis (Atlantis Water Adventure Ancol), sekarang ke Pantai. Berenang bareng anak-anak,” kata dia.
Ancol Taman Impian menghadirkan keajaiban bertajuk Festival Raya Kemenangan selama 10 hingga 21 April 2024. Di area Taman dan Pantai, pengelola Ancol menghadirkan Stone Are Symphony of the Sea, Parade Tandu Tumpeng, Live Cooking Big Kuali di Stage Pantai Lagoon, beberapa konser musik yang menghadirkan band nasional.
Di berbagai wahana seperti Dunia Fantasi Ancol, Sea World Ancol, Ocean Dream Samudra dan Jakarta Bird Land Ancol, Atlantis Water Adventure Ancol, Ocean Dream Samudra dan Jakarta Bird Land Ancol, dan Sentral Parkir Pekan Lebaran, pengelola menghadirkan berbagai kejutan untuk masyarakat yang berliburan di sana.
Kawasan Pantai Indah Ancol tampak ramai Jumat siang, 13 April 2024. Anak-anak hingga orang dewasa tampak mengepung pantai berpasir putih itu.
Meski matahari terik pada siang itu, pengunjung tampak antusias berliburan. Ada yang berenang, bermain pasir, atau sekadar berjalan-jalan. Di sekeliling pantai tampak para pengunjung itu menggelar tikar, berkumpul, dan bersantap makan siang. Mereka sengaja memilih tempat di bawah pohon untuk berteduh.
“Area pantai paling diminati,” kata Humas Ancol Ariyadi Eko Nugroho saat dihubungi pada Jumat hari ini.
Ariyadi menyebut selama masa Lebaran ini pengunjung yang berliburan ke kawasan Ancol meningkat. Dia merincikan, pada Rabu kemarin ada 41 ribu pengunjung dan Kamis ada 90 ribu pengunjung. Hingga Jumat pukul 10.00, dia menyebut sudah ada 17 ribu pengunjung.
Kapolres Metro Jakut Sebut Kondisi di Ancol Aman
Kapolres Jakarta Utara Komisatris Besar Gidion Arif Setyawan, memastikan belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol. Dia menyebut kondisi Ancol sejak hari pertama Lebaran, Rabu, 10 April kemarin hingga 12, April masih aman.
“Belum ada laporan,” kata Gidion saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat hari ini. Pada hari ketiga Lebaran ini, Gidion menyebut polisi menerjunkan 161 personel untuk mengamankan kawasan wisata Ancol.
Gidion menyebut masyarakat yang berwisata ke Ancol juga tergolong masih landai. Hingga Jumat siang pukul 15.00, dia menyebut ada 59 ribu wisatawan.
“Belum ada rekayasa atau pengalihan arus, skenario pengamanan khusus juga belum ada. Cukup landai,” kata Gidion.
Sebelumnya, Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi mengatakan ada 145 personel gabungan yang akan melakukan pengamanan di kawasan Ancol, Jakarta Utara mulai hari ini. Menurut dia, pengamanan tersebut untuk mengantisipasi potensi tindak pidana mengingat tingginya jumlah pengunjung Ancol saat libur Lebaran 2024.
"Kami memastikan seluruh pengunjung dapat aman dari aksi tindak pidana, seperti copet, pencurian, serta mudah mendapatkan pelayanan kepolisian dan lainnya," katanya dilansir dari Antara, Kamis, 11 April 2024.
Adapun satu pos pengamanan dan empat sub-pos pengamanan telah tersedia di dalam tempat rekreasi itu. Di sisi timur, sub-pos pengamanan terletak di Pantai Indah dan Taman Lumba-Lumba. Sementara di sisi barat, sub-pos pengamanan dapat ditemukan di Pantai Lagoon dan Beach Pool.
Polisi bakal berkoordinasi dengan petugas gabungan dan tim keamanan Ancol. "Kami juga menyiapkan tim yang berjaga membantu tim penjaga pantai dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan di laut atau tenggelam," tutur Hatorangan.
Pilihan Editor: Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar