Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita dari Hunian Sementara Warga Kampung Bayam yang Terusir: Perjuangan Belum Berakhir

image-gnews
Sekolompok warga eks Kampung Susun Bayam berkumpul di depan bilik hunian sementara di Jalan Tongkol 10, Pergudangan Kerapu 10, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, setelah disingkirkan oleh PT Jakarta Propertindo, pada Selasa malam, 21 Mei 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Sekolompok warga eks Kampung Susun Bayam berkumpul di depan bilik hunian sementara di Jalan Tongkol 10, Pergudangan Kerapu 10, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, setelah disingkirkan oleh PT Jakarta Propertindo, pada Selasa malam, 21 Mei 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok perempuan eks warga Kampung Bayam berkumpul di depan bilik-bilik berdinding triplek sembari memetik kacang kedelai dari batangnya. Mereka merupakan warga yang menghuni paksa Kampung Susun Bayam dan terusir pada Selasa malam, 21 Mei 2024.

Bilik di Jalan Tongkol 10, Pergudangan Kerapu 10, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara ini merupakan hunian sementara yang diperuntukkan bagi warga Kampun Bayam. Dindingnya dipaku pakai bambu. Bagian dalam dipasangi triplek. Bagian atas ditutup dengan asbes yang dipaku pada batang bambu. "Kalau hujan, bocor," kata Neneng Kurniawati, 45 tahun, kepada Tempo di kompleks hunian sementara, Rabu, 22 Mei 2024.

Atap beberapa rumah di kawasan itu mulai bolong. Ruangannya belum tertata. Barang bawaan warga dari rumah susun di dekat Jakarta International Stadium (JIS) itu masih berserakan di depan pintu rumah. Bangunan berdinding bambu ini dibuat saling berhadapan. Dipisah satu jalan setapak.

Masih tergeletak barang-barang yang dipindahkan dari Kampung Susun Bayam. Kasur, lemari, serta barang-barang dapur masih berantakan di luar gubuk warga. Ada yang masih menyapu seisi bilik. Menata satu persatu perabotan masuk ke dalam bilik.

"Gedungnya nyaman, tapi kami kena intimidasi terus dari sekuriti," kata Lexy Nikanorbani, menceritakan suasana di Kampung Susun Bayam. Pria 35 tahun itu mengatakan akan menempati hunian sementara ini hanya sebentar. Dia bertekad akan terus berjuang supaya bisa kembali tinggal di Kampung Susun Bayam.

Lexy bersama istri dan lima anaknya baru tiba di hunian ini sekitar pukul 01.00 dinihari. Mereka pindah setelah desakan dari PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro) yang datang membawa ratusan orang. Semua warga sekitar 32 kepala keluarga terpaksa menyingkir setelah adu fisik terjadi pada Selasa pagi. Dari situ warga mengalah. Kesepakatan antara warga dan Jakpro terjadi.

Warga pindah dengan syarat Ketua Kelompok Petani Kampung Bayam Madani Furqon dibebaskan. Malam itu, pria 48 tahun itu bebas. Furqon turut pulang ke hunian sementara itu. Furqon bercerita pas bebas dia tak mengetahui bahwa telah terjadi pengeluaran paksa terhadap warga. "Pas tiba saya meneteskan air mata. Oh, ternyata saya ditukar, warga keluar baru saya bebas. Di situ saya paham," kata dia.

Selanjutnya warga berbondong-bondong dibawa dengan bis ke hunian sementara. Bilik yang ditempati warga eks Kampung Susun Bayam dibangun dengan luas bervariasi. Ada yang berdiri dengan ukuran 3 x 9 meter dan luas 3 x 7 meter.

Salah satu warga eks Kampung Susun Bayam masih merapikan perabotan rumah saat menempati bilik hunian sementara di Jalan Tongkol 10, Pergudangan Kerapu 10, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu, 22 Mei 2024. Warga kembali ke hunian sementara setelah disingkirkan oleh PT Jakarta Propertindo, kemarin. TEMPO/Ihsan Reliubun

Menurut Lexy, ukuran bilik 3 x 9 meter ditempati oleh keluarga yang mempunyai anak lebih dari tiga. Dan lainnya di tempati keluarga yang baru punya dua anak. "Yang selama ini kami perjuangkan itu Kampung Susun Bayam. Ini kan cuma sementara," tutur Lexy, yang duduk sembari mengunyah pinang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hunian ini dibangun sebuah bangunan dari bambu. Dengan ukuran sederhana bangunan itu dipakai sebagai tempat salat. Musalah itu berada di seberang rumah Furqon. Di bagian ujung sekitar 200 meter dibangun sebuah bangunan untuk gereja. Tempat ibadah itu hanya sepuluh langkah dari bilik Lexy, pria yang bekerja sebagai montir.

Martin Tanaos, warga eks Kampung Susun Bayam, mengatakan bahwa bilik bambu yang mereka tempati itu hanya sementara. Awalnya, saat pembangunan Rumah Susun Kampung Bayam, warga ditempatkan di hunian sementara. Dengan perjanjian warga tinggal selama 1 tahun. Kontrak itu dilakukan antara warga, Jakpro, dan Pemerintah DKI Jakarta.

Namun, selama pembangunan hingga rampung mereka justru tinggal selama 3 tahun di hunian sementara. Saat itulah warga memutuskan masuk menempati bangunan Kampung Susun Bayam, bangunan tiga lantai, itu pada Maret 2023. "Tujuan kami menempati itu tujuannya itu, ada kejelasan," ujar dia.

Foto udara Kampung Susun Bayam di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Kampung Susun Bayam diperuntukkan bagi warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Komar, 37 tahun, mengatakan di hunian sementara mereka akan sulit untuk bertani, pekerjaan yang dia lakoni setiap hari. Alasannya tak ada lahan yang dapat dipakai bercocok tanam. "Sekarang enggak bisa dilanjutkan," tutur dia, pelan.

Sementara di Kampung Susun Bayam, Komar bisa menanam kacang hijau, kacang kedelai, singkong, kacang tanah, serta kangkung. Bahkan pria beranak dua itu mendapat kabar tanaman di area kampung susun akan dibabat. Saat ini, untuk menyambung hidup dia tak tahu akan bekerja apa. "Terpaksa cari pekerjaan lain," ujar dia.

Harapan untuk kembali ke kampung susun masih tumbuh di kepala Yuliawati, 25 tahun. Perempuan yang tinggal di Kampung Bayam—sebelum digusur untuk mendirikan JIS—sejak kelas dua sekolah dasar. Dia mengaku sebagai korban dari penggusuran itu. Hingga akhirnya dijanjikan untuk tinggal di kampung susun. "Saya sampai trauma. Sakit tiga bulan," tutur Yuliawati.

Dia optimistis bisa kembali ke Kampung Susun Bayam. Saat ini warga, kata dia, masih menunggu mediasi bersama Jakpro berlangsung. Tujuannya agar warga masih bisa kembali dan membangun hidup di rumah susun tersebut. "Perjuangan ini belum berakhir. Kami masih akan terus berjuang untuk kembali hidup di Kampung Susun Bayam," ucap dia, di teras biliknya

Pilihan Editor: Halangi Wartawan Liput Rusuh di Kampung Susun Bayam, Satpam: Atasan Kami Marinir

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Bulan Lagi Bruno Mars Gelar Konser di Jakarta, Siapa Nama Aslinya di Mana Kampung Halamannya?

5 hari lalu

Bruno Mars. Foto: Instagram/@brunomars
3 Bulan Lagi Bruno Mars Gelar Konser di Jakarta, Siapa Nama Aslinya di Mana Kampung Halamannya?

Bruno Mars akan menyelenggarakan konser tunggal di Indonesia pada 13 dan 14 September 2024 bertajuk "The 24K Magic Live!". Ini profilnya.


Bruno Mars akan Konser di Indonesia, Tiket hingga Menggandeng TEM Presents

6 hari lalu

Bruno Mars. Foto: Instagram/@brunomars
Bruno Mars akan Konser di Indonesia, Tiket hingga Menggandeng TEM Presents

Konser Bruno Mars akan berlangsung di Jakarta International Stadium atau JIS, pada 13 September dan 14 September 2024


Bisa Meningkatkan Ekonomi Nasional, Bamsoet Dukung Konser Bruno Mars di Jakarta

6 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad, pendiri PK Entertainment Harry Sudarma dan Direktur Utama TEM Presents Samantha Tzolovos saat konferensi pers konser Bruno Mars, di Jakarta, Jumat (21/6/24).
Bisa Meningkatkan Ekonomi Nasional, Bamsoet Dukung Konser Bruno Mars di Jakarta

Bamsoet mendukung Promotor PK Entertainment dan TEM Presents yang akan menggelar konser Bruno Mars, di Jakarta International Stadium (JIS), pada 13-14 September 2024 mendatang.


Begini Cara Manfaatkan Transportasi Terintegrasi Menuju Jakarta International Stadium

9 hari lalu

Begini Cara Manfaatkan Transportasi Terintegrasi Menuju Jakarta International Stadium

Terdapat berbagai pilihan moda seperti KRL Commuter Line, Transjakarta, LRT, dan Mikro Trans.


Ditanya soal Wakilnya di Pilkada Jakarta, Anies Bilang Nasib Warga Kampung Bayam Lebih Penting

11 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama keluarga dan ibunya, Aliyah Rasyid menunaikan salat iduladha 1445 Hijriah di Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Lokasi masjid tempat Anies beribadah tidak jauh dari rumahnya. Tempo/Novali Panji
Ditanya soal Wakilnya di Pilkada Jakarta, Anies Bilang Nasib Warga Kampung Bayam Lebih Penting

Anies mengatakan dirinya tidak menaruh fokus pada proses-proses politik yang masih berjalan.


Anies Baswedan Siap Maju di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

11 hari lalu

Anies Baswedan saat menghadiri silaturahmi dan halal bihalal dengan PKL dan warga kampung Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) di Kampung Marlina, Muara Baru, Penjaringan Jakarta Utara pada Ahad, 19 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Anies Baswedan Siap Maju di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Saat mengungkapkan alasannya maju lagi di Pilkada Jakarta, Anies Baswedan juga membahas nasib warga Kampung Bayam di Jakarta Utara.


Nyatakan Siap Maju Pilkada DKI, Anies Ungkap Prioritasnya di Masa Kampanye

13 hari lalu

Bakal calon gubernur yang diusung PKB Anies Baswedan tiba di kantor DPW PKB Jakarta, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis, 13 Juni 2024. Kunjungan Anies ini tepat sehari setelah PKB Jakarta memutuskan untuk mengusungnya sebagai calon gubernur DKI Jakarta. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Nyatakan Siap Maju Pilkada DKI, Anies Ungkap Prioritasnya di Masa Kampanye

Anies secara khusus menyoroti permasalahan warga Kampung Bayam yang belum selesai hingga saat ini.


Saat Anies Baswedan Kembali Singgung soal Nasib Warga Kampung Bayam

14 hari lalu

Ekspresi warga usai adanya pengusiran secara paksa di Rusun Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 21 Mei 2024. Direktur Eksekutif Indonesia Resilience Hari Akbar mengatakan bahwa pagi tadi telah terjadi pengusiran secara paksa bahkan menggunakan kekerasan fisik oleh Satpol PP dan Pemerintah Provinsi DKI. Warga Kampung Bayam pun bernegoisasi dengan pihak PT Jakpro, hingga pihak Kepolisian. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Saat Anies Baswedan Kembali Singgung soal Nasib Warga Kampung Bayam

Menurut Anies, warga Kampung Bayam hanya butuh diberikan kunci untuk masuk. "Mari kita perjuangkan," katanya.


Tapera Bukan Solusi Utama Bagi Rakyat, LPEM FEB UI Berikan 6 Rekomendasi Kebijakan

21 hari lalu

Petugas melayani peserta tabungan perumahan rakyat (Tapera) di Kantor Pelayanan Badan Pengelola Tapera, Jakarta, Selasa 4 Juni 2024. Presiden Joko Widodo menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tapera sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan dan akuntabilitas pengelolaan dana Tapera. TEMPO/Tony Hartawan
Tapera Bukan Solusi Utama Bagi Rakyat, LPEM FEB UI Berikan 6 Rekomendasi Kebijakan

LPEM FEB UI memberi enam rekomendasi kebijakan yang perlu pemerintah ambil terkait Tapera.


TIM Art Fest, Ikhtiar Menjaga Muruah Taman Ismail Marzuki

23 hari lalu

General Manager SBU TIM - PT Jakarta Propertindo Hikmat Hayat, meninjau kelas Lost in Clay Jakarta Pottery Studio di TIM Art Fest 2024, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. 
Taman Ismail Marzuki menggelar kegiatan TIM Art Fest sebagai festival seni dan budaya yang bertujuan untuk meningkatkan edukasi masyarakat melalui berbagai bentuk loka karya seni yang diselenggarakan dari 30 Mei hingga 1 Juni 2024.
 (TEMPO/Lourentius EP)
TIM Art Fest, Ikhtiar Menjaga Muruah Taman Ismail Marzuki

Jakpro mengusung kolaborasi demi menghidupkan aktivitas berkesenian di Taman Ismail Marzuki.