TEMPO.CO, Depok - Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sulaiman, menyoroti tingginya kasus judi online di negara mayoritas muslim.
Hal tersebut disampaikan Muhammad Sulaiman menjadi khatib Salat Idul Adha di samping Alun-alun Kota Depok, Senin, 17 Juni 2024.
Sulaiman mengaku malu karena Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim tapi angka kasus judi online tinggi. "Seolah-olah jumlah hanyalah angka tanpa makna. Coba lihat angka kasus judi online, angka perselingkuhan, angka korupsi. Jadi, di mana nilai Islam itu kita letakkan," kata Sulaiman.
Untuk menjauhi diri dari judi online, ia mengajak umat agar hanya mengikuti petunjuk Allah dalam menata segenap aspek kehidupan mereka. "Salah satunya dengan merenungi makna wukuf yang menjadi inti dalam ibadah haji," tutur Sulaiman.
Ia menilai melalui wukuf, setiap muslim diminta berhenti sejenak, merenung, dan tidak membiarkan diri tenggelam dalam kesibukan atau rutinitas sehari-hari.
Diketahui, berdasarkan laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), perputaran uang untuk judi online mencapai Rp 327 triliun pada 2023. Jumlah itu naik 303,70 persen dari sebelumnya Rp 81 triliun pada 2022.
Pada 2022 tercatat ada 11.222 transaksi. Kemudian pada 2023 jumlahnya meningkat menjadi 24.850 transaksi. Sementara sejak Januari hingga Mei 2024, sudah ada 14.575 transaksi.
Pilihan Editor: Polwan Bakar Suami, Komnas Perempuan Ungkap Sebab Wanita jadi Pelaku KDRT