TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Pengkajian dan Strategi Staf Kapolri Bidang Operasi Polri Brigadir Jenderal Polisi Marsudianto mengunjungi Kabupaten Paniai, Sabtu, 22 Juni 2024. Kunjungan itu dilakukan setelah terjadi ketegangan pasca-operasi penegakan hukum kepada kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Marsudianto mengatakan, kunjungan itu untuk memberi supervisi kepada personil Satgas Operasi Damai Cartenz-2024 yang telah menindak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Undius Kogoya di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai. "Kami mendukung upaya penegakan hukum di Paniai agar tercipta kemanan dan ketertiban masyarakat," ujar Marsudianto.
Satgas operasi Damai Cartenz-2024 menggelar operasi penegakan hukum pada 14 - 17 Juni 2024 di Distrik Bibida, Paniai. Ketika operasi berjalan, lebih dari 300 penduduk terpaksa mengungsi di Gereja Madi Distrik Paniai Timur dan rumah dinas bupati. Hal itu dilakukan karena ada eskalasi baku tembak TNI-Polri dan KKB di Distrik Bibida.
Menurut Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno, operasi tersebut dijalankan karena ada eskalasi penyerangan dari KKB dalam beberapa bulan terakhir di Paniai. Salah-satunya, penembakan supir angkot di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur pada 11 Juni lalu.
Kabupaten Paniai masuk dalam daftar wilayah perang yang telah diumumkan oleh TPNPB-OPM. Selain Paniai, wilayah perang yang ditetapkan kelompok itu adalah Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, dan Soron.
Dalam operasi penegakan hukum yang berlangsung empat hari itu , satu anggota KKB Baganiok Murib tewas. Baganiok adalah anggota KKB dari Intan Jaya yang diklaim telah melancarkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di Paniai selama tiga bulan terakhir.
Selain itu ada satu masyarakat sipil yang turut menjadi korban. Hingga saat ini identitasnya belum diketahui. Diduga ia dibunuh oleh KKB. Jenazahnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Paniai untuk divisum.