TEMPO Interaktif, Jakarta -Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, mendapat ancaman bom dari orang tidak dikenal pada Kamis (11/3) malam. Ancaman itu disampaikan melalui pesan pendek kepada karyawan kantor pusat Pertamina. "SMS itu berisi ancaman bahwa Depo Pertamina Plumpang akan diledakkan hari ini," kata seorang petugas Gegana, yang menolak disebutkan namanya seusai menyisir area Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, siang ini.
Ancaman melalui SMS itu, kata petugas Gegana, disebutkan akan berlaku selama satu bulan. Khawatir dengan ancaman itu, pihak Pertamina langsung melapor ke Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya. Sejumlah petugas Gegana dari Satuan Brigadir Mobil Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya lagsung dikirim ke Depo Pertamina Plumpang, pada Jumat (12/3), sekitar pukul 07.00.
Setiba di lokasi, petugas Gegana yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 10 orang langsung menyisir seluruh wilayah selama sekitar empat jam. Gegana membawa serta satu mobil Penjinak Bahan Peledak dan satu mobil Gegana.
Dari penyisiran itu tidak ditemukan adanya benda yang mencurigakan. Meski begitu pengamanan di sekitar area Depo Pertamina Plumpang langsung ditingkatkan. Setiap bagian kendaraan yang keluar-masuk area diperiksa. Bagian bawah dan bagasi mobil tidak luput dari pemeriksaan.
Adanya ancaman bom itu dibenarkan oleh juru bicara Pertamina Basuki Trikora Putra. Menurutnya, Pertamina juga sudah melaksanakan pengamanan lingkungan sesuai dengan prosedur. "Saat ini sudah kami koordinasikan dengan aparat keamanan untuk pengamanan instalasi," kata Basuki kepada Tempo, melalui pesan pendek. "Sebab Depo Pertamina Plumpang merupakan obyek vital milik negara."
WAHYUDIN FAHMI