Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyesalan Doel Sumbang

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:“Jadi, besok pagi saya akan langsung menuju Bogor,” kata Doel lewat sambungan telepon kepada Tempo malam ini. Doel pantas untuk menyesal. Pasalnya, selama Harry berada di rumah sakit, baik di RS Baromeus Bandung maupun RS Jantung Harapan Kita, Doel belum sempat menjenguk karena kesibukannya. “Saya sudah lama tidak meneteskan air mata. Baru tadi saya menangis lagi di meja makan,” ujar Doel sembari terisak.Doel menuturkan bahwa dua hari sebelum masuk RS Baromeus, Harry Roesli pernah berpesan kepadanya. “Hati-hati jaga kesehatan. Kayaknya tahun depan kita banyak kerjaan,” kata Doel menirukan pesan Harry. Ternyata pesan itu menjadi pesan terakhir almarhum kepadanya.Harry Roesli, menurut Doel, sudah menjadi guru bagi dirinya. “Hampir tidak pernah ada kata-kata dan sikap dia yang negatif,” kata Doel. Banyak pelajaran berharga yang didapat dari seorang Harry. Baik dari musik, sikap, dan pandangannya terhadap hidup.Kang Harry, menurut dia, mengajarkan bagaimana menghargai karya orang lain. Harry juga menitikberatkan agar bisa memberikan makna, baik dalam bidang musik maupun kehidupan sehari-hari.Doel mulai mengenal nama Harry pada pertengahan tahun 1970-an, setelah aksi panggung Ken Arok menjadi bahan perbincangan. “Saya kenal dekat sejak tahun 1983,” katanya. Sejak itu dia sering berdiskusi, bukan hanya masalah musik, tetapi juga menyangkut kehidupan pribadi. “Saya sudah anggap dia sebagai kakak sendiri,” ujar Doel.Doel juga menggambarkan sosok Harry Roesli sebagai orang yang tidak pernah mengeluh dan selalu menawarkan bantuan. “Walau sakit dia tidak pernah mengeluh. Ketika ditengok, dia masih ingin membuat kita ketawa.” Tito Sianipar - Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Riwayat Wayang Motekar yang Dirintis 30 Tahun Silam, Proyek Belajar Anak-anak

28 Agustus 2022

Pertunjukan Wayang Motekar dari Bandung akan tampil di pentas Teater Salihara, 3-4 September 2022. TEMPO/ANWAR SISWADI
Riwayat Wayang Motekar yang Dirintis 30 Tahun Silam, Proyek Belajar Anak-anak

Dari tokoh dan cerita yang dibuat anak-anak itu, Herry mulai menggambar cikal bakal wayang motekar untuk dimainkan pada sekitar Maret 1998.


Album Perdana Harry Roesli Dipiringanhitamkan, Ini Alasannya

22 Maret 2017

Penggemar musisi Harry Roesli menunjukkan album piringan hitam Philosophy Gang di Jakarta, 17 Maret 2017. Album Philosophy Gang, pertama kali direkam pada 44 tahun yang lalu, berisikan 7 lagu, yakini Peacock Dog, Roda Angin, Dont Talk About Freedom, Borobudur, Imagine, Malaria, dan Roses. TEMPO/Nurdiansah
Album Perdana Harry Roesli Dipiringanhitamkan, Ini Alasannya

Album Philosophy Gang diproduksi ulang dalam format piringan hitam, karena untuk mengejar kualitas suara.


Album Perdana Harry Roesli Diproduksi Ulang dalam Format Vinyl  

22 Maret 2017

Penggemar musisi Harry Roesli melakukan pembelian piringan hitam album Philosophy Gang di Jakarta, 17 Maret 2017. Peluncuran format piringan hitam 12 inchi ini didedikasikan kepada almarhum Harry Roesli dan bandnya, Gang of Harry Roesli. TEMPO/Nurdiansah
Album Perdana Harry Roesli Diproduksi Ulang dalam Format Vinyl  

Album pertama dari The Gang of Harry Roesli, Philosophy Gang, diterbitkan ulang dalam format piringan hitam.


Malam ini, Rumah Harry Roesli Gelar Titik Api di Bandung

5 Juni 2009

Malam ini, Rumah Harry Roesli Gelar Titik Api di Bandung

Semangat bermusik Harry Roesli kembali diusung ke atas panggung. Sejumlah musikus seperti Trie Utami, Ipang, Dira, Candil, Purwacaraka, dan Rama Jaque Mate bergabung dalam pertunjukan di Sasana Budaha Ganesha, Jumat (5/6) malam.


Jenazah Harry Roesli Diberangkatkan Ke Ciomas

12 Desember 2004

Jenazah Harry Roesli Diberangkatkan Ke Ciomas

Jenazah Budayawan Djauhar Zaharsya Farchroedin Roesli atau yang akrab dipanggil Harry Roesli siang tadi telah diberangkatkan dari kawasan Menteng Jakarta Pusat.


Jenazah Harry Roesli Dimakamkan Selepas Dhuhur

12 Desember 2004

Jenazah Harry Roesli Dimakamkan Selepas Dhuhur

Jenazah almarhum pemusik Harry Roesli rencananya akan diberangkatkan ke pemakaman keluarga Ciomas Bogor, seusai salat dhuhur hari ini, Minggu (12/11).


Harry Roesli Dimata Anak Buahnya

11 Desember 2004

Harry Roesli Dimata Anak Buahnya

Kepergian seniman kondang Harry Roesli benar-benar membuat anak buahnya di Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) sangat berduka.


Almarhum Harry Roesli Akan Dimakamkan di Bogor Besok Sore

11 Desember 2004

Almarhum Harry Roesli Akan Dimakamkan di Bogor Besok Sore

Jenazah Harry Roesli, menurut keterangan pihak keluarga, akan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Mesjid Al Huda, Ciomas Bogor, besok setelah Ashar (setelah pukul 15.00 WIB).


Anak Dokter yang Jadi Seniman

11 Desember 2004

Anak Dokter yang Jadi Seniman

Lahir di Bandung pada 10 September 1951, Harry Roesli memang selalu tampil beda. Putra bungsu Mayjen (Purn) Rushan Roesli ini memilih jalur musik. Jauh berbeda dengan tiga orang saudara lainnya yang berprofesi sebagai dokter, mengikuti jejak ibunya yang menjadi dokter spesialis anak.