TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok mengatakan selama musim kemarau sebagian besar hidran di Jakarta tidak bisa digunakan karena tidak ada airnya. Alasannya, pada musim kemarau PT PAM Lyonnaise Jaya dan PT Aetra Air Jakarta sulit mendapat air. "Banyak hidran kami tak ada airnya," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 20 Oktober 2014.
Untuk itu, kata Ahok, Jakarta perlu membuat hidran kering yang terhubung langsung dengan sungai atau danau. Hidran ini secara khusus digunakan memadamkan api dan bisa digunakan pada musim kemarau maupun hujan. (Baca juga: Ini 60 Titik Rawan Kebakaran di Jakarta)
Kebakaran di Ibu Kota terjadi hampir setiap hari dalam kurun sebulan terakhir dengan beragam skala. Pembangunan hidran tersebut, ujar Ahok, bersifat mendesak. Namun, ide itu baru bisa diwujudkan pada 2015. Alasannya, pembuatan hidran kering harus menunggu jalan inspeksi di tepi sungai selesai dibangun dan disterilkan dari permukiman liar.
Ahok mengatakan penambahan hidran tanpa adanya jalan inspeksi juga akan menyulitkan petugas pemadam untuk mengakses sumber air. Hingga akhir tahun ini, Ahok menargetkan 50 ruas jalan inspeksi siap digunakan.
Setelah jalan inspeksi rampung, Ahok berujar pengerukan lumpur kali merupakan pekerjaan rumah berikutnya yang harus diselesaikan Dinas Pekerjaan Umum Tata Air. Ketinggian muka air sungai setidaknya 50 sentimeter agar bisa digunakan untuk hidran kering. "Hidrannya sia-sia kalau sungainya tak berair," kata dia.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Subejo mengatakan jumlah hidran di Jakarta sekitar 1.400 unit. Instansinya saat ini masih mendata jumlah hidran yang berfungsi baik.
Menurut Subejo, pembangunan hidran kering mengurangi ketergantungan kebutuhan air dari perusahaan penyuplai air. Hidran tersebut akan dipasang di sekitar sumber air alami, seperti sungai dan waduk. Opsi lainnya, hidran juga dipasang di sekitar permukiman elite dengan beberapa tempat tinggal warga memiliki kolam renang pribadi. "Kolam renang privat yang airnya dipinjam akan kami ganti melalui koordinasi dengan PDAM," ujar Subejo.
LINDA HAIRANI
Berita lain:
Ketika Iriana Widodo Emoh Digeguyu Pitik
Kenapa Anak Jokowi Ini Tak Aktif Lagi di Sosmed?
Jokowi Mendadak ke KPK Malam Ini, Bahas Menteri?
Siapa Saja Tamu Negara yang Hadir di Pelantikan Jokowi?