TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan Pra-Pendidikan Dasar yang diselenggarakan Unit Kegiatan Mahasiswa Bela Negara atau Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, tak diawasi dosen. "Dosen memang tidak ada yang hadir," ujar Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Makdin Sinaga saat konferensi pers di Rektorat Universitas Atma Jaya pada Rabu, 28 Oktober 2015.
Menurut Makdin, kegiatan yang dilakukan oleh Menwa tersebut sudah bertahun-tahun berjalan. Namun baru kali ini pendidikan tersebut merenggut nyawa pesertanya, Daniel Vicli Pardamean Tambunan, 18 tahun, mahasiswa Fakultas Hukum pada Senin lalu. Sebelum meninggal, Daniel sempat dirawat di Rumah Sakit Jakarta dua hari sebelumnya.
Karena tak pernah ada kematian itulah, kata Makdin, tidak ada dosen yang hadir untuk mengawasi kegiatan yang diselenggarakan pada 22-25 Oktober 2015 tersebut. "Kami juga sama sekali tidak berasumsi akan terjadi hal-hal tersebut, apalagi kegiatannya di kampus. Acara ini sudah biasa dilakukan," Makdin menjelaskan.
Universitas telah membentuk Tim Pencari Fakta untuk mengetahui penyebab kematian Daniel. Tim Pencari Fakta akan mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan Menwa tersebut.
Menwa Universitas Atma Jaya juga telah dibekukan oleh pihak universitas sejak Senin kemarin. Menurut Makdin, pihak universitas membekukan organisasi mahasiswa itu sampai batas waktu yang belum ditentukan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI