TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan Pertamina kaget setelah mengetahui teknologi yang digunakan lima pelaku yang berbuat di SPBU Rempoa, Ciputat, beberapa waktu lalu.
Pertamina akhirnya menutup pompa bensin atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tersebut. "Pihak Pertamina kaget. Menurut mereka, ini cara baru," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2016.
Awi menuturkan, selama ini, Pertamina tidak tahu ada praktek kecurangan di SPBU Rempoa. Sebab, laporan yang mereka terima selalu baik dan tidak ada masalah. Ia pun memastikan terungkapnya kecurangan ini akan menjadi dasar penyelidikan polisi terhadap kecurangan lainnya. BACA: Kecurangan SPBU Rempoa: Sehari Rp 6 Juta, Sebulan Rp 2,1 M
"Tapi kami tetap akan terapkan praduga tak bersalah. Jika ada yang tertangkap tangan seperti kemarin tentu akan kami tindak," ucapnya.
Sebelumnya, polisi menangkap pelaku itu di SPBU Rempoa berdasarkan laporan dari masyarakat. Para pelaku menggunakan teknologi remote khusus untuk mengurangi isi tabung penampung bahan bakar minyak (BBM) sebelum dialirkan ke kendaraan.
Modus yang mereka lakukan tidak terendus tim pengawas selama ini. Sebab, mereka tinggal mematikan remote saat inspeksi dilakukan. Dari kasus ini, polisi telah menahan lima pelaku. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka.
INGE KLARA SAFITRI