TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat, Turiman, mengaku kekurangan orang untuk mengangkut kabel-kabel yang berada di dalam selokan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. "Ini nanti semakin jauh kami estafet di dalam selokan, jadi masih kurang personelnya," katanya, Jumat, 4 Maret 2016.
Turiman mengaku personel aktif yang tergabung dalam satuan petugas Sudin Tata Air Jakarta Pusat hanya 12 orang yang bekerja pada pukul 08.00-16.00 WIB. Ia merasa jumlah personel yang ada belum cukup meski sudah dibantu beberapa anggota dari dinas tata air aliran tengah serta petugas pemeliharaan prasarana dan sarana umum (PPSU).
Baca: Lumpur Tebal Sumbat Gorong-gorong Sekitar Istana
"Area sini (depan bundaran Bank Indonesia) sudah terangkat (kabelnya), tapi ini kan memanjang sampai ke BI. Nanti personel berjejer sampai sana dan kabelnya ditarik secara estafet, lalu dikeluarkan dari saluran depan bundaran. Harus banyak personel supaya cepat selesai," tuturnya.
Baca: Ahok: Gulungan Kabel di Merdeka Selatan Bukan Sisa Proyek
Pria asal Cilacap, Jawa Tengah, ini juga menjelaskan, proses penarikan kabel-kabel tersebut harus dikerjakan secara manual, tanpa memakai alat bantu. Sebab, bentuk kabel—seperti per, tergulung, dan memanjang—harus ditarik dengan tangan. "Semua kabel saling terkait," ucapnya.
Sejak pukul 08.00, Turiman dan rekannya yang lain sudah mengangkut kabel-kabel di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan. Ia mengaku sejauh ini sudah 19-20 truk yang mengangkut limbah tersebut. Jumlah itu sudah termasuk satu truk berwarna merah, yang diparkir di sisi kiri pembatas jalan, setelah lampu merah depan bundaran HI. Ia juga memperkirakan limbah tersebut masih dapat ditemukan sampai di saluran air gedung Bank Indonesia.
"Kalau dari atas, kelihatannya sudah tidak ada, tapi ternyata di dalam air masih ada," kata Turiman. "Tugas kami mengangkut semuanya sampai tidak ada lagi."
FRISKI RIANA