TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan tidak ada satu pun tembakan yang dilesakkan dari pistol milik pelaku perampokan dan penyanderaan di rumah mewah milik Asep Sulaeman di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 September 2016.
Sebelumnya, pembantu rumah tangga di rumah tersebut mendengar bunyi letusan senjata api. "Sampai detik ini belum ditemukan selongsong peluru dan bekas tembakan," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono.
Menurut Awi, polisi tidak menemukan bekas tembakan di dalam rumah setelah melakukan olah tempat kejadian perkara. "Korban saksi, Renny, pembantu ini, katanya ada tembakan. Mungkin karena syok, takut, dengar jendela dibuka paksa, mungkin bisa," ujarnya.
Pelaku, kata Awi, membawa sepucuk senjata api jenis Walther PPK kaliber 32 milimeter. Setelah dicek, pistol non-organik itu memiliki tujuh butir peluru yang masih utuh dan belum ditembakkan. Pistol itu sempat digunakan pelaku menodong Renny agar bisa masuk ke rumah pada Sabtu, 06.00 WIB.
Saat polisi merangsek ke dalam rumah, pelaku sempat menyembunyikan pistol itu di dalam tumpukan baju tapi berhasil ditemukan petugas. Kemudian polisi pun menangkap para pelaku, AJ dan S, yang sudah mengangkat tangannya
Kedua pelaku langsung dibawa ke Subdit Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain diduga merampok, pelaku menyandera Renny dan tiga anggota keluarga pemilik rumah di kawasan elite itu.
Keluarga yang disandera itu terdiri atas pemilik rumah Asep Sulaeman, istrinya yang bernama Euis, dan satu orang putrinya. Asep merupakan pensiunan pejabat tinggi perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan, PT ExxonMobil Indonesia.
FRISKI RIANA