TEMPO.CO, Jakarta - Kasus penayangan video porno di videotron di dekat kantor Wali Kota Jakarta Selatan juga menjadi perhatian media asing. Kantor berita internasional BBC misalnya, ikut melaporkan berita yang membuat heboh warga Ibu Kota tersebut.
Kantor berita yang berkantor pusat di London itu melaporkan, para pengemudi kendaraan yang lewat dan juga warga di Jakarta Selatan shock setelah film porno tersebut muncul di area publik, Jumat, 30 September 2016.
Seperti dikutip dari laman BBC, Ahad, 2 Oktober 2016, cuplikan adegan hubungan seksual tersebut ditampilkan pada videotron yang terletak di pinggir Jalan Prapanca, tepat di depan kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Video porno itu ditayangkan selama lima menit sebelum akhirnya videotron dimatikan petugas.
Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Kominfomas) Jakarta Selatan Lestari Ady Wiryono mengatakan insiden tersebut merupakan insiden yang serius. Lestari menyatakan tidak tahu-menahu bagaimana video mesum tersebut bisa muncul di videotron. Dia pun tidak mengetahui siapa pelaku dari insiden itu.
Kehebohan video mesum di videotron itu juga mengundang komentar di jejaring sosial Twitter. Para pengguna memperdebatkan apakah insiden tersebut merupakan sebuah kecelakaan atau akibat di-hack. "Oh Jakarta, Anda tidak pernah berhenti membuat saya takjub," tulis Pete Cronin, seorang staf United States Agency for International Development.
Jumat lalu, videotron berukuran 24 meter persegi yang dimiliki PT Matapena Komunika Advertama dan dikelola PT Transito Adiman Jati Transito Advertising menayangkan video porno pada pukul 12.30 WIB hingga 14.00 WIB. Tayangan itu pun membuat sejumlah orang yang melalui kawasan Jalan Prapanca kaget.
Saat ini, Kepolisian Daerah Metro Jaya sedang memeriksa delapan orang terkait dengan film porno yang muncul di videotron tersebut. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, dari delapan orang yang diperiksa, salah satunya adalah admin pengelola konten iklan di videotron itu.
Selain admin, polisi juga memeriksa pemilik vendor dan sejumlah saksi yang melihat tayangan tersebut. Sedangkan untuk memastikan apakah ada unsur kesengajaan dari kejadian tersebut, tim Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus masih akan menguji digital forensik perangkat CPU yang dibawa dari kantor vendor, yakni PT Transito Adiman Jati.
Manajemen PT Transito Adiman Jati meyakini munculnya film porno di videotron bukan karena kesengajaan. Karena itu, perusahaan yang mengelola konten iklan pada videotron tersebut melaporkan kejadian ini ke polisi. Polisi pun langsung menuju kantor PT Transito di Palmerah Barat untuk memeriksa sejumlah saksi dan menyita CPU.
BBC | ANGELINA ANJAR SAWITRI