TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan meluncurkan angkutan yang menyasar permukiman di daerah penyangga Jakarta. Angkutan berbentuk bus itu diberi nama Jakarta Residence Connection atau JR Connection itu rencananya diluncurkan pada 14 Februari 2017.
Kepala BPTJ, Elly Adriani Sinaga, mengatakan kehadiran angkutan ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan di Jakarta dengan mengalihkan penggunan kendaraan pribadi ke angkutan umum. "Kami harap masyarakat penghuni perumahan bisa menggunakan angkutan itu," kata dia, Rabu, 8 Februari 2017.
Baca : Bus AKAP di Jakarta Hanya Boleh Masuk Tiga Terminal ini
Sebab, kata Elly, sebelum rencana bus ini dilakukan, pihaknya telah melakukan survei terhadap penduduk daerah penyangga seperti Bekasi, Tangerang dan Depok. Menurut dia, mereka menyatakan mau beralih ke angkutan pemukiman dari kendaraan pribadi. "Yang penting nyaman dan tepat waktu," ujarnya.
Elly mengatakan angkutan permukiman ini ada berkat kerja sama antara BPTJ, operator angkutan, dan pengembang perumahan. Pengembang, kata dia, bertugas menyediakan shelter di perumahan yang dilayani angkutan permukiman. Adapun operator menentukan tarif dan menyediakan bus. "Tarifnya sekitar Rp 20-25 ribu sekali jalan," kata Elly.
Menurut Elly, telah tersedia sekitar 150 bus dari operator yang akan mengangkut penumpang dari perumahan di pinggiran Ibu Kota ke pusat kota. "Kami ini hanya regulator, pembuat kebijakan," ujarnya.
Beberapa perumahan yang akan dilayani angkutan permukiman ini antara lain Lippo Cikarang, Bintaro Jaya, Grand Wisata, Bellanova, Citra Grand Cibubur, dan Cibubur Residence. Adapun tujuan bus tersebut di antaranya Tanah Abang, FX Sudirman, Jakarta Kota, Kelapa Gading, Gambir, dan Pasar Baru. "Tujuannya ke pusat kota," kata Elly.
ERWAN HERMAWAN
Baca juga: SBY: Jangan Ada Islamophobia dan Kristenphobia di Indonesia