TEMPO.CO, Jakarta - Koran Tempo kembali memilih dan menobatkan Tokoh Metro untuk mengapresiasi orang-orang yang berjasa memantik perbaikan di berbagai bidang kehidupan masyarakat Jakarta dan kota-kota sekitarnya. Penganugerahan tersebut akan diserahkan siang ini di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Senin, 31 Juli 2017. "Kami memberikan apresiasi kepada sembilan tokoh yang berjasa terhadap ibu kota," ujar Asisten Manager Marketing Komunikasi Tempo Media Grup, Muhammad Aditya, di Balai Kota.
Menurut Aditya, penganugerahan dibalut dengan diskusi yang berkenaan dengan tema acara ini. Adapun mereka yang hadir adalah pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, serta pemenang Tokoh Metro, serta sejumlah undangan dan lainnya. "Adapun opening speech akan disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Koran Tempo yaitu Budi Setyarso dan keynote speakernya adalah Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat," ujar Aditya.
Aditya mengatakan tamu yang diundangan berasal dari berbagai kalangan. Misalnya saja dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), kementerian, komunitas lingkungan, lembaga swadaya masyarakat yang berkaitan langsung dengan tema acara, yaitu "Menciptakan Jabodetabek yang lebih bersahabat".
Proses pemilihan Tokoh Metro 2017 berlangsung sejak empat bulan lalu. Tercatat 35 nama masuk daftar nomine, kemudian susut menjadi 20 orang setelah diseleksi, menggunakan kriteria yang telah disepakati tim juri. Publik juga diberi kesempatan untuk ikut menimbang melalui survei di situs berita Tempo.co.
Para juri menilai berdasarkan empat parameter kunci, yakni dampak aktivitas, luas area atau warga yang terjangkau, konsistensi dalam advokasi, serta apakah inisiatif mereka menginspirasi gerakan yang sama di tempat lain. Berdasarkan parameter itu akhirnya dewan juri memilih sembilan nama sebagai Tokoh Metro 2017. Mereka adalah Rohim bin Sarman ( Jakarta), Guntoro (Jakarta), Donny Pradhana (Bekasi), Dissa Syakina Ahdanisa (Tangerang), Lita Anggraini (Jakarta), Wida Septarina Wijayanti dan Hendro Utomo (Jakarta), Ratna Habsari Marsoedi (Depok), Dan Roberts dan Dedi Purwadi (Jakarta), serta Guido Quiko (Jakarta).
LARISSA HUDA