TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi menduga pelaku bom di belakang gedung PBB pada Kamis (24/4) pagi bukan pelaku profesional. Hal itu terbukti dari ditemukannya pecahan logam yang menunjukkan bahwa bom tersebut hanya bom rakitan dengan daya ledak rendah. Juru bicara Polda Metro Jaya Kombespol Prasetyo mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Kamis (24/4) siang. Bom tersebut memang hanya memiliki daya ledak rendah dan menyebabkan kerusakan kecil di jembatan. Namun, dari serpihan logam yang dikumpulkan menurut Prasetyo, menunjukkan bahwa peledak itu adalah bom. Kalau mercon bukan logam tapi kertas, kata Prasetyo. Menurut Prasetyo, belum bisa dipastikan bahwa bom tersebut ditujukan kepada Gedung PBB yang berada tepat di depan lokasi ledakan. Oh nggak. Lagipula kan jauh antara gedung dan lokasi peledakan, kata Prasetyo. Sejauh ini, kata Prasetyo, petugas laboratorium forensik Polri dan Polda Metro Jaya masih melakukan penyisisran sisa-sisa pecahan ledakkan dilokasi hingga radius 30 meter. Pecahan serpihan itu dimungkinkan berupa tabung logam dengan panjang 30 cm, diameter 10 cm dan ketebalan tabung 1cm. Selain aki 12 volt sebagai tenaga storm juga ditemukan timer untuk merancang waktu ledakkan. Menurut Prasetyo, sebelas orang sudah diperiksa sebagi saksi. Mereka terdiri dari empat tunawisma, seorang satpam, empat warga masyarakat, seorang pengemudi taksi dan seorang penjual bakmi goreng. Perihal ledakkan bom itu untuk memberikan pesan kepada polisi, Prasetyo menepisnya. Tidak bisa dikatakan, ada pesan khusus atau tidak ke polisi. Namun, kami sudah bekerja dengan baik selama ini, ujarnya. Apakah polisi merasa kecolongan? Prasetyo membantah ah nggak, itukan kecil. Ketika hal ini ditanyakan ke Kapolda Metro Jaya Irjenpol Makbul Padmanagara, dia tampak enggan menjawab. Belum tahu. Tersangkanya belum ketangkep. Nanti kalau sudah ketemu saya tanyakan ya? ujar Makbul sekenanya usai rapat kerja dengan Pamen Polda di Gedung Kema Latifa, Kamis (24/4) siang. Makbul juga mengelak dari pertanyaan tentang kemungkinan peledakan ini terkait dengan delapan belas orang anggota Jamaah Islamaiyah oleh Mabes Polri. Dia meminta agar penyidik diberikan kesempatan menyelidiki kasus ini. Istiqomatul Hayati-Tempo News Room
Berita terkait
Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel
9 menit lalu
Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.