Kedua rumah itu berada.di Jalan Percetakan Negara II Blok A nomor 10 dan 12, Jakarta Pusat, rumah berlantai dua ini hanya berada sekitar 4 rumah dari klinik utama Atun di Blok B nomor 20.
"Kedua rumah ini pernah dijadikan klinik oleh Atun," kata Kepala Polsek Johar Baru Komisaris Theresia Mastail kepada wartawan (28/2).
"Kami juga masih mencoba menggali keterangan apakah kedua rumah ini juga turut dijadikan kuburan para janin bayi yang digugurkan," tambahnya.
Atun yang juga ikut dalam penggeledahan, hanya menyembunyikan wajahnya dan diam saat ditanya wartawan.
Di rumah Blok A nomor 10 itu, polisi menyita sebuah dudukan bangku wanita hamil, sebuah alat elektronik pendeteksi kandungan, dan dua kantong plastik berisi perlengkapan lain.
Sementara di rumah Blok A nomor 12, masih digeledah. Polisi bahkan harus menggunakan linggis untuk membuka pagar karena Atun mengaku kehilangan kunci rumah itu.
Menurut Theresia pihaknya saat ini masih memburu dokter Abdullah, dokter yang berpraktek di klinik Atun. Ia kabur dari genteng dengan menggunakan tangga saat polisi menggerebek klinik utama di blok B nomor 20, pada 26 Februari lalu. "Posisinya masih ada di Jakarta," jelas Theresia.
MUSTAFA SILALAHI