Pemerintah Kota Jakarta Razia Pemilik Rumah Susun

Reporter

Editor

Minggu, 24 Mei 2009 12:19 WIB

TEMPO Interaktif, Pemerintah Jakarta melakukan razia di rumah-rumah susun (Rusun) yang tersebar di 13 lokasi. Razia itu dilakukan menyusul maraknya praktik alih sewa yang dilakukan penyewa terprogram kepada masyarakat umum. Penghuni yang terbukti melanggar aturan pun terancam diusir.

Menurut Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Agus Subandono, razia mulai dilakukan secara intensif sejak 2 bulan silam. Terakhir dua pekan silam Dinas menyegel 36 unit hunian pada 5 Rusun antara lain Kapuk Muara, Pondok Bambu, Tipar Cakung, Marunda, Cipinang Besar Muara.

"Seluruhnya disegel gara-gara mengalihkan sewa," kata Agus saat dihubungi TEMPO, Minggu (24/05).

Alih sewa, menurut Agus marak dilakukan oleh para penyewa terprogram atau warga yang mendapat prioritas untuk menyewa dengan harga murah, Rp. 120 ribu perbulan. "Mereka biasanya warga gusuran dari titik titik terlarang, seperti kolong tol, bantarankali dan lainnya," ujarnya,

Dalam razia, para penyewa terprogram itu kedapatan menyewakan kembali unit huniannya pada warga umum dengan harga Rp. 200 ribu hingga Rp. 400 ribu sebulan. Padahal Dinas Perumahan telah mengeluarkan aturan sewa bagi warga umum (bukan penyewa terprogram) yakni dengan harga komersil, Rp. 400 ribu sebulan.

Agus mengungkapkan, praktik alih sewa ini marak dalam dua tahun terakhir, menyusul gencarnya 'penggusuran' warga kawasan terlarang serta pembangunan beberapa rumah susun baru. "Terlebih lagi, setelah penyewa terprogram itu 'tahu duit' atau merasa lebih untung jika menyewakan pada warga umum." ujarnya.

Dampak negatifnya, lanjut Agus, selain melencengnya tujuan program pemerintah juga menyebabkan rumah susun menjadi kawasan rawan dan tak tertib. Ditengarai, unit-unit rumah susun yang dialih sewakan malah menjadi tempat maksiat atau bahkan berpotensi tindak kriminal seperti narkotika.

Maka dari itu, Agus menegaskan razia rumah susun juga ditujukan untuk memberantas praktek-praktek maksiat dan kejahatan serta mendisiplinkan warga penyewa. "Banyak para penyewa yang jorok, misalnya membuang sampah sembarangan. Hal-hal seperti itulah yang kami jaring," kata dia.

Sanksi yang mengancam para pelanggar pun beragam. Agus menyatakan, sanksi paling berat yakni diusir dari pemukiman tersebut atau unit huniannya disegel. Hukuman lain yang dikenakan yakni kewajiban membayar sewa unit dengan harga komersil, Rp. 400 ribu sebulan. "Sanksi ini dilakukan untuk penyewa maupun yang memberikan sewa," ujarnya.

Setelah merazia 5 Rusun dalam 2 pekan terakhir, dalam waktu dekat Dinas Perumahan dan Dinas Ketentraman dan Ketertiban juga merazia 8 lokasi lainnya. Total terdapat 6.000 unit rumah susun yang tersebar di 13 lokasi di Jakarta.

FERY FIRMANSYAH

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

20 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

21 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

38 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya