Sindikat Penjual Satwa Langka Diringkus

Reporter

Editor

Jumat, 7 Agustus 2009 19:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim Gabungan Kepolisian menciduk sindikat penjualan hewan langka. Dari tangan tersangka polisi menyita 34 kulit hewan yang sedianya akan dijual kepada kolektor dalam dan luar negeri. "Tiga orang telah kami amankan," kata Direktur Reserse dan Kriminal Khusus Komisaris Besar Agus Sutisna Jumat (07/08) petang ini.

Operasi penagkapan berawal dari kecurigaan petugas kepolisian kehutanan terhadap maraknya perdagangan satwa langka yang dilindungi. Penyidikan yang berlangsung hampir satu tahun itu mengarah pada komunitas ilegal yang berdomisili di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Operasi penangkapan pun dirancang. Polisi yang mengetahui adanya transaksi langsung berkoordisasi dengan personil kepolisian Polda Metro Jaya dari satuan sumber daya lingkungan dan aktivis forum anti perdagangan satwa liar. "Tiga tersangka berinisial WR, SY, dan ACF kami tangkap pagi tadi," katanya.

Polisi menyita dua kulit harimau utuh, enam burung cendrawasih yang telah diawetkan, satu elang brontok, dua kulit kucing hutan, 12 kepala rusa yang telah duiawertkan, satu surili, 5 tengkorak rusa, satu tanduk rusa, satu kepala beruang, satu kulit rusa sambar dan satu rusa utuh.

Agus menerangkan para tersangka akan dijerat dengan pasal 40 jo pasal 21 (2) huruf B dan D UU Nomor 5 tahun 1990 tentang konsenvasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Ancaman hukumannya 5 tahun penjara dan denda 100 juta.

Sekretaris Forus Anti Perdagangan satwa Liar, Pramudya Harzani menerangkan perdagtangan satwwa liar melibatkan jaringan yang sangat luas. PAra pemasok tidak hanya menjula hewan itu di dalam negeri, melainkan juga hingga Malaysia, Cina, Taiwan, Jepang, Thailan dan Singapura.

Harga yang ditetapkan untuk masing-masing komuditas bervariasi antara 2 juta hinga puluhan juta. Untuk selembatr kulit macan Sumatra misalnya, para tersangka hanya menjula seharga Rp. 15 juta. "Ketika ditanya tersangka mengaku bahwa barang yang dijual dibantu oknum militer," katanya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya