TEMPO Interaktif, Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi dinilai tidak mengolah sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Burangkeng dengan baik. Onggokan sampah di lahan seluas 8 hektare itu dibiarkan terbuka sehingga rawan mencemari lingkungan.
Padahal produksi sampah warga Kabupaten Bekasi yang berjumlah sekitar 2,2 juta jiwa itu rata-rata 700-1.000 ton sehari. Wakil Bupati Darip Mulyana mengakui regulasi pengolahan sampah ramah lingkungan belum dipenuhi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang penerapan teknologi sanitary landfill pada TPA sampah.
"Kami belum punya teknologi pengolahan sampah," katanya kepada Tempo. Darip berdalih, anggaran kurang sehingga belum digunakan teknologi ramah lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Bekasi berencana memindahkan TPA Burangkeng ke Desa Karangindah, Kecamatan Bojongmangu, dengan luas lahan lebih dari 30 hektare. Namun, warga menolak dengan alasan pengolahan sampah di TPA sebelumnya (Burangkeng) sangat buruk. Dampaknya, antara lain, bau busuk dan air sampah mengotori permukaan air tanah. Masyarakat Kabupaten Bogor juga akan dirugikan sebab TPA baru yang akan dibuka berada di kedua perbatasan itu.
Hamluddin
Berita terkait
Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi
1 Januari 2024
Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.
Baca SelengkapnyaRDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta
20 November 2023
Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.
Baca SelengkapnyaSekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan
22 Agustus 2023
Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi
27 Juni 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaGandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik
8 Juni 2023
Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaTak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta
12 November 2022
Pj Gubernur DKI Jakarta meminta penggunaan drone untuk mengawasi warga yang masih buang sampah sembarangan
Baca SelengkapnyaPengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta
20 September 2022
Jakpro menyebutkan proyek Fasilitas Pengelolaan Sampah atau ITF Sunter di Jakarta Utara mampu menghasilkan energi listrik sekitar 35 MW.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna
25 Juni 2022
Anies Baswedan mengungkap rasa senangnya melihat warga antusias mengikuti Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah 2022 yang berlangsung 20-25 Juni 2022.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta
27 April 2022
Selama libur Lebaran, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang juga akan tetap beroperasi.
Baca SelengkapnyaWagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari
13 Maret 2022
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap pembangunan tempat pengolahan sampah berskala besar (ITF) cepat rampung
Baca Selengkapnya