Raperda RTRW DKI Jakarta Sulit Rampung Tahun Ini

Reporter

Editor

Selasa, 16 November 2010 21:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030 DKI Jakarta ditargetkan selesai pada akhir Desember ini kemungkinan bakal molor. Sebab, penyelesaian Raperda itu masih harus dibahas di DPRD DKI.

Padahal, targetnya Raperda itu harus kelar pada akhir Desember 2010. "Karena masih ada proses untuk melibatkan masyarakat, pengusaha dan pihak swasta lainnya," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI, Sarwo Handayani, Selasa (16/11).

Menurut dia, RTRW merupakan dokumen yang mengatur semua kebutuhan atas ruang di Jakarta sehingga tak ada persaingan ego dari masing-masing sektor. "Kalau tak dijembatani dengan Perda ini, Jakarta akan simpang siur," katanya.

Raperda RTRW ini, kata dia, mengatur mengenai struktur ruang, sistem sarana primer, kawasan strategis provinsi, hingga ketentuan umum yang berkaitan dengan zonasi.

Dalam Raperda ini nantinya akan ada pengaturan struktur peruntukkan lahan, pemanfaatan lahan, tata bangunan, sistem sirkulasi dan jalur penghubung, sistem ruang terbuka serta tata hijau. "Untuk ruang terbuka hijau saja di Jakarta saat ini hanya memnuhi 9,8 persen dari yang ditargetkan sebesar 14 persen," ujarnya.

Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) Dono Prasetyo menilai selama ini keterlibatan masyarakat dalam penyusunan RTRW masih kurang. Seharusnya, kata dia, pemerintah daerah membuka akses sebesar-besarnya kepada masyarakat tentang Raperda RTRW. "Jangan menyalahkan masyarakat kalau mereka tidak tahu mengenai itu," katanya.

Apalagi, kata dia, baru ada lima kota di Indonesia yang memiliki RTRW. "Antara lain Bali, Makassar, dan Lampung," katanya.

Data Indonesian Center For Environmental Law (ICEL), sebanyak 95 persen warga tidak pernah ditanya mengenai aspirasi tentang penyusunan Raperda ini. Data ini didapat dalam survei yang diadakan ICEL sejak 31 Januari-30 April 2010 kepada 1101 responden. “Banyak orang yang tidak tahu dan tidak paham mengenai keberadaan RTRW ini termasuk untung dan ruginya,” kata peneliti ICEL, Irfan Pulungan.

ROSALINA

Berita terkait

Anies Baswedan Klaim Perubahan Tata Ruang Bikin Jakarta Lebih Menarik untuk Usaha

2 September 2022

Anies Baswedan Klaim Perubahan Tata Ruang Bikin Jakarta Lebih Menarik untuk Usaha

Anies Baswedan mengatakan perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta akan disampaikan pekan depan

Baca Selengkapnya

Revisi RTRW, Ridwan Kamil Siap Bangun 2 Kawasan Industri Baru

27 Agustus 2019

Revisi RTRW, Ridwan Kamil Siap Bangun 2 Kawasan Industri Baru

Salah satu kawasan industri baru itu akan memasukkan konsep Segitiga Rebana (Kertajati-Patimban-Cirebon) yang digagas Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Ditegur Jokowi, Sofyan Djalil: Revisi Tata Ruang Akan Dipercepat

10 Juli 2019

Ditegur Jokowi, Sofyan Djalil: Revisi Tata Ruang Akan Dipercepat

Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menanggapi teguran Presiden Jokowi soal lambatnya proses pengurusan izin pengembangan hotel di Manado.

Baca Selengkapnya

Penetapan KEK Tanjung Lesung Sudah Pertimbangkan Risiko Tsunami

27 Desember 2018

Penetapan KEK Tanjung Lesung Sudah Pertimbangkan Risiko Tsunami

Pemerintah menyebutkan penetapan KEK Tanjung Lesung sudah mempertimbangkan berbagai risiko, di antaranya risiko bencana alam tsunami.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Tengah Ubah Desain RTRW Wilayah Terdampak Gempa Palu

15 Oktober 2018

Sulawesi Tengah Ubah Desain RTRW Wilayah Terdampak Gempa Palu

Memetakan daerah berpotensi gempa Palu dan tsunami, Sulawesi Tengah akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Baca Selengkapnya

Revisi RTRW, Jawa Barat Sisipkan Tol Dalam Kota Terusan Soroja

23 Agustus 2018

Revisi RTRW, Jawa Barat Sisipkan Tol Dalam Kota Terusan Soroja

Rancangan jalan tol dalam kota terusan jalan tol Soroja menuju Pusdai dimasukkan dalam revisi Rencana Tata Ruan Wilayah (RTRW) Jawa Barat

Baca Selengkapnya

Jawa Barat Tolak RDTR Kabupaten Bekasi

1 Agustus 2017

Jawa Barat Tolak RDTR Kabupaten Bekasi

Pemerintah Jawa Barat menolak rencana detil tata ruang (RDTR) Kabupaten Bekasi. Deddy Mizwar pertanyakan soal alih fungsi 6 ribu hektare lahan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Kebijakan Satu Peta

11 Juli 2017

Pemerintah Percepat Kebijakan Satu Peta

Kebijakan satu peta ini telah memiliki payung hukum, yaitu Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Pengembang Kondotel Sahid, Deddy Mizwar Kaji RDTR  

7 April 2017

Dikalahkan Pengembang Kondotel Sahid, Deddy Mizwar Kaji RDTR  

Pemerintah Jawa Barat dikalahkan oleh pengembang kondotel Sahid Cleveland di PTUN.

Baca Selengkapnya

Pembukaan Prepcom 3, PBB: Belajar Tata Kota dari Surabaya

25 Juli 2016

Pembukaan Prepcom 3, PBB: Belajar Tata Kota dari Surabaya

Joan Clos bangga dengan keberhasilan Kota Surabaya memberikan
contoh sebuah kota yang ramah dan nyaman bagi warganya.

Baca Selengkapnya