Kamera Pengawas di Monas Terhalang Pohon

Reporter

Editor

Jumat, 29 April 2011 20:02 WIB

Monumen Nasional. TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menjaga kawasan Monas dari tindak kejahatan bukanlah hal mudah. Bahkan setelah delapan buah kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) dipasang di area seluas 80 hektare ini. “Waduh luas, sudah patroli juga masih ada saja yang lolos,” kata Barol, salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang bertugas mengamankan Monas, Jumat (29/4).

Kamera CCTV memang dirasa cukup membantu pada siang hari. “Kadang ada kontak dari pusat, paling ada yang main bola di rumput, lalu kami ke sana memperingatkan,” kata Adip C, anggota Satuan Polisi Pamong Praja lain menimpali.

Tapi pada malam hari, kamera-kamera itu tak berdaya. “Jadi ya Cuma mengandalkan patroli,” ujar Adip. Belum lagi, banyaknya pepohonan yang cukup rimbun juga menutupi pandangan kamera. “Taman Barat yang pohonnya paling rimbun itu rawan,” ujarnya.

Selain beberapa kasus kejahatan, diakui juga banyak pasangan bermesraan hingga cenderung mesum di kawasan itu. “Tapi biasanya kalo ada yang lewat mereka pasti menjauh jadi repot juga kami,” kata Barol.

Sebelumnya, Selasa 26 April 2011, peristiwa pemerasan yang diduga melibatkan empat oknum tentara terjadi di wilayah Monas. “Ada dua petugas patrol dari kepolisian sempat dipukul,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Gambir, Komisaris Polisi, Taufik saat dihubungi.

Taufik menceritakan, kedua petugas patrol itu mendapatkan laporan soal adanya aksi pemerasan di kawasan Monas, tepatnya di depan kantor RRI, Jakarta Pusat. Setelah menerima laporan tersebut, kedua petugas patrol itu langsung menuju tempat kejadian perkara. “Tapi aparat tersebut justru dipukul dengan bata,” kata Taufik. Beruntung, luka yang dialami tidak serius. Saat ini, menurut Taufik, pihaknya telah mengirim nama-nama empat oknum tersebut ke kesatuannya untuk dikonfirmasi.

PINGIT ARIA

Berita terkait

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

22 jam lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

3 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

3 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

4 hari lalu

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

Menurut Albertina, KPK menerima laporan dari masyarakat Lampung Utara perihal dugaan gratifikasi atau suap yang dilakukan Jaksa KPK itu.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

5 hari lalu

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

Tim penyidik KPK membuka peluang memeriksa anggota keluarga Syahrul Yasin Limpo alias SYL perihal penyidikan dugaan pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

5 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

Nota pembelaan itu menyikapi kesaksian eks ajudan Syahrul Yasin Limpo, Panji Harjanto, yang mengatakan bekas Ketua KPK Firli Bahuri meminta uang.

Baca Selengkapnya

Pengacara Firli Bahuri Nilai Tak Ada Alasan Subjektif Kliennya Harus Ditahan Polisi

5 hari lalu

Pengacara Firli Bahuri Nilai Tak Ada Alasan Subjektif Kliennya Harus Ditahan Polisi

Kuasa hukum bekas Ketua KPK Firli Bahuri, Ian Iskandar, mengatakan tak ada alasan subjektif kliennya ditahan kepolisian dalam kasus dugaan pemerasan

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Minta Direktorat LHKPN Segera Selesaikan Kasus Pemerasan Jaksa TI terhadap Saksi

6 hari lalu

Dewas KPK Minta Direktorat LHKPN Segera Selesaikan Kasus Pemerasan Jaksa TI terhadap Saksi

Dewas KPK mengaku sudah menyampaikan kepada Direktorat LHKPN agar segera menyelesaikan pemeriksaan kasus pemerasan oleh jaksa TI.

Baca Selengkapnya

KPK dan Dewas Anggap Tak Ada Kejelasan Perkara atas Pelaporan Suap oleh Jaksa TI Sehingga Tak Dilanjutkan

6 hari lalu

KPK dan Dewas Anggap Tak Ada Kejelasan Perkara atas Pelaporan Suap oleh Jaksa TI Sehingga Tak Dilanjutkan

KPK menilai pelaporan dugaan pemerasan Jaksa KPK berinisial TI terhadap saksi senilai Rp 3 miliar sejauh ini tak memiliki kejelasan perkara.

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Nilai Kesaksian Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo soal Dimintai Rp 50 Miliar Kuatkan Kasus Pemerasan Firli Bahuri

6 hari lalu

IM57+ Institute Nilai Kesaksian Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo soal Dimintai Rp 50 Miliar Kuatkan Kasus Pemerasan Firli Bahuri

IM57 juga berpendapat tak ada alasan lagi bagi Polda Metro Jaya untuk menunda-nunda penahanan Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya