TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menyetujui tarif Kopaja berpendingin udara antara Rp 6.000 dan Rp 7.000. Alasannya, jarak yang ditempuh Kopaja AC S13 trayek Ragunan-Grogol ini cukup panjang, yakni 23 kilometer dan sudah memiliki standar pelayanan minimal (SPM), seperti sopir yang tidak ugal-ugalan. "Waktu diskusi dengan Kopaja, mereka menginginkan Rp 7.400, tetapi itu kemahalan," kata Ketua DTKJ Azas Tigor Nainggolan, Senin, 12 September 2011.
Namun, kata Tigor, Kopaja AC merupakan angkutan nonekonomi sehingga tetap harus melakukan survei pasar. "Ya, diserahkan ke pasar, kalau keberatan tidak usah naik yang AC. Toh, Kopaja reguler tidak dihapus," kata dia.
Tigor pun mengharapkan Surat Keputusan Gubernur mengenai Kopaja AC ini bisa segera keluar. "Nantinya surat keputusan ini bisa berlaku untuk Metromini AC atau Mikrolet AC," kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menyatakan surat keputusan ini mungkin baru keluar dalam dua pekan lagi karena ada proses bertahap seperti survei pasar. "Saat ini, Kopaja harus tetap beroperasi menggunakan tarif semula karena belum ada keputusan kenaikan tarif," kata dia.
Selain itu, PT Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) juga akan mendapatkan peringatan karena pernah menaikkan tarif secara sepihak di masa Lebaran. Semasa Lebaran, Kopaja AC sempat menaikkan tarif menjadi Rp 5.000. "Saya akan peringatkan mereka," kata Pristono.
Kopaja AC hari ini beroperasi kembali setelah sempat berhenti beroperasi sejak Jumat, 9 September 2011. Namun, menurut seorang kondektur Kopaja AC, mereka mematok tarif Rp 5.000.
ARYANI KRISTANTI
Berita terkait
Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ekonomi Antarkota di Jawa Barat Naik 16 Persen
14 September 2022
Tarif bus ekonomi antarkota dalam provinsi (AKDP) di Jawa Barat resmi naik 16 persen usai kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaBiskita Transpakuan Mulai Beroperasi 2 November 2021 di Kota Bogor
31 Oktober 2021
Bogor mulai 2 November 2021 akan memiliki bus yang layanannya seperti Transjakarta. Nama bus tersebut adalah Biskita Transpakuan.
Baca SelengkapnyaGedung di Korea Selatan Ambruk dan Menimpa Bus Kota, 9 Orang Tewas
10 Juni 2021
Sebuah gedung di kota Gwangju, Korea Selatan, ambruk saat sedang dibongkar pada pada Rabu kemarin. Petugas pemadam kebakaran mengatakan 9 orang tewas
Baca SelengkapnyaKota Depok Kenalkan Transportasi Bus Baru Bernama D Gol
2 April 2021
Kota Depok mengenalkan transportasi publik baru bernama D Gol atau Depok Go Lancar. Ini adalah bus untuk keliling kota.
Baca SelengkapnyaInvestigasi KNKT: Kecelakaan Bus Banyak Dipicu Masalah Kelistrikan
18 Maret 2021
KNKT menginvestigasi beberapa kecelakaan bus dan banyak di antaranya disebabkan oleh masalah kelistrikan.
Baca SelengkapnyaBus Kota dari Bekasi ke Jakarta Sepi Peminat, Nyaris Kosong
15 Mei 2020
Bus kota jurusan Jakarta dari Kota Bekasi beroperasi sejak sepekan lalu, setelah Kementerian Perhubungan merelaksasi angkutan umum.
Baca SelengkapnyaPembaruan Google Maps Hadirkan Fitur untuk Angkutan Umum
28 Juni 2019
Pembaruan Google Maps menawarkan peningkatan efisiensi yang membuat pengguna angkutan umum lebih mudah memprediksi waktu perjalanannya
Baca SelengkapnyaCara Baru Geliatkan Lagi Pengguna Bus Kota, Ada Subsidi Tiket
17 Juni 2019
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyatakan akan melakukan revitalisasi terminal sebelum menerapkan subsidi tiket bus.
Baca SelengkapnyaBanyak Bus Kota Rombeng Masih Beroperasi, Pemerintah Tidak Tegas?
14 Januari 2019
Berdasarkan data pemerintah, sebanyak 709 bus kota berusia di atas sepuluh tahun masih beroperasi .
Baca SelengkapnyaMudik 2018: Sebanyak 629 Bus yang Diinspeksi Tak Layak Jalan
1 Juni 2018
Kendaraan yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan keselamatan tidak diperbolehkan beroperasi selama mudik 2018 sebelum mengalami perbaikan.
Baca Selengkapnya