Warga Pulo Gebang Tolak Penggusuran  

Reporter

Editor

Senin, 12 September 2011 15:14 WIB

Warga menolak penggusuran rumah mereka yang berada di Kampung Sawah Indah, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur. TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ratusan warga penghuni lahan sisi tol timur Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, berunjuk rasa di depan kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin, 12 September 2011. Mereka menolak rencana penggusuran bangunan di atas tanah milik PT Bumi Indira Wisesa oleh Satuan Polisi Pamong Praja.

Para pengunjuk rasa melakukan beberapa kali orasi menolak rencana penggusuran tersebut. Unjuk rasa tak hanya diikuti oleh pria dan wanita dewasa, tetapi juga anak-anak dan lansia. Mereka memadati areal sekitar kantor wali kota.

Mereka membentangkan sejumlah spanduk, di antaranya bertulisan, "Jangan Jadikan Kampung Kami Tragedi Priuk II". Warga Kampung Sawah Indah, Jalan Komarudin Sisi Tol Timur, RT 01 RW 05, Pulo Gebang, ini berbondong-bondong ke kantor wali kota dengan truk, sepeda motor, dan mikrolet.

Menurut salah seorang pengunjuk rasa, Iman, lahan tersebut sudah ditempati warga sejak 14 tahun lalu. Tadinya lahan hanya berupa rawa-rawa. “Ini tanah garapan, harus ada dialog dulu," ujar Iman.

Setelah menunggu berjam-jam, 11 utusan warga diterima oleh Asisten Pemerintahan Jakarta Timur, Sutiya. Para pengunjuk rasa meminta rencana penggusuran dihentikan. Sutiya menjelaskan lahan tersebut milik PT Bumi Indira Wisesa dengan bukti kepemilikan berupa Hak Guna Bangun (HGB) nomor 4061 dan 1429. Sejak 1997, warga memang diperbolehkan menggarap lahan untuk meningkatkan perekonomian mereka. "Bukan dibangun rumah, namun untuk usaha aja. Jadi, ini salah fungsi,” kata Sutiya.

Dalam perkembangannya, di atas lahan tersebut berdiri tempat hunian dan usaha seperti bengkel dan usaha lainnya. Terdapat sekitar 1.700 kepala keluarga yang menghuni lahan tersebut. "Warga tidak punya alasan kuat tinggal di sana. Kami tetap akan layangkan surat peringatan,” kata Sutiya. Surat peringatan, kata dia, hanya bisa dihentikan oleh keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara.

Pihaknya membantah adanya intimidasi terhadap warga dalam rencana penggusuran. "Kami berikan waktu kepada warga," kata Sutiya. Para pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.

HERU TRIYONO






Advertising
Advertising










Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

13 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

15 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

22 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

25 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

34 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

35 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

37 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

37 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

37 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

37 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya