TEMPO Interaktif, Kendari: Tiga organisasi wartawan di Sulawesi Tenggara yaitu PWI Sulawesi Tenggara, AJI Kendari, dan PWI Reformasi melakukan orasi untuk memperingati malam ketiga meninggalnya wartawan RCTI, Sory Ersa Siregar. Sebelumnya acara itu didahului tahlilan dan mengheningkan cipta di Bundaran Mandonga, pusat kota Kendari, Rabu (31/12).Dalam pernyataan sikapnya, ketiga organisasi wartawan itu menyatakan pihak GAM dan TNI harus bertanggung jawab atas meninggalnya Ersa Siregar di Aceh Timur, Senin (29/12) lalu. Karena kedua pihak dinilai paling berkepentingan atas kasus penyanderaan Ersa. Pihak GAM sengaja tak mau melepaskan Ersa karena menginginkan lembaga-lembaga internasional seperti Palang Merah Internasional dan PBB turun ke Aceh. Sementara TNI berkepentingan ingin menimbulkan opini GAM adalah tukang culik atau pembunuh warga sipil. Itulah yang menyebabkan pihak TNI dan pemerintah pusat terkesan tak serius berupaya mengmabil langkah-langkah membebaskan Ersa. Karena itu ketiga organisasi wartawan yang tergabung dalam Forum Solidaritas Wartawan Sultra menuntut kepada TNI dan pemerintah segera melakukan penyelidikan dengan melibatkan pihak-pihak independen. Selain itu kedua belah pihak juga diminta untuk melindungi dan menghormati profesi jurnalis khususnya yang bertugas di daerah konflik. Aski solidaritas itu sempat sedikit memacetkan arus lalu lintas karena dilangsungkan di pusat kota yang kurang lebih berjarak 200 meter dari rumah jabatan Gubernur Sultra. (Dedy Kurniawan—Tempo News Room)
Berita terkait
25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya
8 menit lalu
25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya
27 April 1999 merupakan hari lahir Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ini profil dan destinasi wisata unggulan di Kota Idaman ini.