Hari Pejalan Kaki untuk Kenang Tragedi Xenia Maut  

Reporter

Editor

Rabu, 25 Januari 2012 17:15 WIB

Warga melihat lokasi tabrakan maut mobil Xenia di halte Tugu Tani, Jakarta, (23/1). Arus lalu lintas pun tersendat karena pengendara memperlambat laju kendaraannnya untuk melihat lokasi tersebut. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan yang menyebabkan sembilan orang tewas dan empat lainnya luka-luka pada Ahad, 22 Januari 2012 adalah salah satu contoh buruk keamanan dan kenyamanan pedestrian di Jakarta. Marco Kusumawijaya, pendiri sekaligus Direktur Ruang Jakarta (RUJAK), melontarkan ide peringatan Hari Pejalan Kaki setiap 22 Januari sebagai wujud keprihatinan kecelakaan maut kemarin.

"Hari Pejalan Kaki menunjukkan hak pejalan kaki yang sudah tercerabut," ujar dia saat dihubungi Rabu, 25 Januari 2012.

Peringatan tersebut, dia menyatakan, bukan berarti tidak menghargai kematian para korban. Tapi momen untuk mengingat bahwa peristiwa tragis terjadi karena fasilitas yang kurang dan penghargaan yang minim bagi pejalan kaki. Seperti diketahui pada kejadian nahas tersebut, mobil Xenia hitam yang dikemudikan Afriyani Susanti menabrak trotoar dan halte di kawasan Tugu Tani sehingga menyebabkan sembilan pejalan kaki tewas seketika.

Selain Hari Pejalan Kaki, sebenarnya muncul pula usulan membangun tugu. "Tugu ini tidak harus dimaknai bangunan besar, tapi sebagai peringatan yang menggugah masyarakat," ujar arsitek alumnus Universitas Katolik Parahyangan ini.

Ide tugu tersebut diakui Marco muncul dari seorang ekonom bernama Ari Perdana. "Dia bilang perlu monumen untuk menghargai warga biasa karena kita semua adalah warga biasa," tutur Marco. Sebab, monumen atau tugu tidak harus untuk pahlawan atau orang-orang besar.

Dengan demikian, peringatan Hari Pejalan Kaki adalah juga peringatan hak-hak warga biasa. Karena selama ini hak-hak pejalan kaki, terutama di Jakarta, sudah banyak dihilangkan. "Jujur saya tidak tahu bagaimana caranya Hari Pejalan Kaki ini bisa jadi hari nasional," kata Marco.

Meski belum dapat persetujuan pemerintah, bagi Marco, memperingati Hari Pejalan Kaki adalah bagian dari penyadaran hak-hak warga yang sering dilanggar. "Ini hak semua orang," ujar penginisiasi peta hijau ini.

Saat ini gerakan mendorong tanggal 22 Januari sebagai Hari Pejalan kaki, baru sebatas jejaring sosial di dunia maya. Sejumlah dukungan sudah mengalir termasuk dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat, meski belum ada tindakan nyatanya.

DIANING SARI





Berita Terkait
Kata Saksi Mata: Salip Kopaja, Xenia Maut Jalan Zig-Zag
Pesan Bunda Iffet Agar 'Xenia Maut' Tak Terulang
Mau Aman Nyetir? Jangan Minum Alkohol Sama Sekali
Gerakan Antipengemudi Xenia Maut Muncul di Facebook
Niatnya Injak Rem, Sopir Xenia Maut Malah Injak Gas
Menu 'Dugem' Pengemudi Xenia Maut Cs

Berita terkait

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

8 Mei 2023

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

Menteri Sandiaga Uno menerjunkan staf ahli untuk berkoordinasi dengan pihak terkait jatuhnya bus pariwisata ke jurang di Guci, Tegal.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

20 April 2023

Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

Untuk mencegah kecelakaan saat Mudik lebaran, sopir harus cukup istirahat sesuai aturan negara berikut ini.

Baca Selengkapnya

Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

25 Juni 2018

Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

Polisi sebut jumlah penumpang KM Sinar Bangun sebanyak 150 orang dan 70 sepeda motor

Baca Selengkapnya

TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

Tim gabungan tengah mempersiapkan cara mengangkat bangkai KM Sinar Bangun dan mengevakuasi korban.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Tiga petugas perhubungan diduga lalai sehingga membiarkan KM Sinar Bangun berlayar

Baca Selengkapnya

Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

21 Juni 2018

Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

Sebanyak 184 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

21 Juni 2018

Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

10 pengayuh perahu Kayak susuri korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

Baca Selengkapnya

Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

21 Juni 2018

Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

Kemampuan jelajah alat tim gabungan pencari korban KM Sinar Bangun hanya 350 meter.

Baca Selengkapnya

KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

21 Juni 2018

KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

Tiga jenazah korban KM Sinar Bangun ditemukan mengapung di pinggir Danau Toba

Baca Selengkapnya

Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

20 Juni 2018

Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

Total korban tenggelamnya KM Sinar Bangun yang ditemukan menjadi 21 orang

Baca Selengkapnya