TEMPO.CO, Tangerang - Pengembang Bumi Serpong Damai akan mengusir keluarga Maat Bin Saran yang melakukan aksi kubur diri di atas lahan yang diklaim sudah dikuasai oleh pengembang perumahan mewah tersebut. ”Karena ini lahan sah milik kami, maka kami akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk meminta pengamanan,” ujar Kepala Bagian Administrasi Perolehan Tanah PT BSD, Yanizar, Senin, 20 Februari 2012, di lokasi.
Menurut Yanizar, aksi yang dilakukan oleh warga yang mengklaim tanah tersebut jelas melanggar hukum karena melakukan kegiatan di atas lahan milik orang lain dan tidak berizin. "Akan kami laporkan kepolisian,” katanya.
Yanizar juga menantang keluarga ahli waris untuk menyelesaikan masalah ini melalui proses hukum. "Silakan gugat kami, akan kami layani,” katanya.
Menurut dia, lahan di kawasan Bumi Serpong Damai telah dibebaskan oleh pengembang dengan proses yang legal dan dengan cara yang baik. "Tidak mungkin kami membeli tanah di lahan yang bermasalah,” kata Yanizar.
Sementara itu, keluarga almarhum Maat bin Saran yang mengklaim tanah tersebut milik mereka hingga berita ini diturunkan masih melakukan aksi kubur diri di atas lahan di Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Peserta aksi kubur diri ini dilakukan oleh sanak saudara Maat bin Saran dari anak-anaknya hingga adik-adiknya. Tubuh mereka dipendam dengan tanah merah hingga sebatas leher. Aksi ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan masyarakat.
JONIANSYAH
Berita terkait
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa
6 jam lalu
Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
3 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaKelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel
3 hari lalu
Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.
Baca SelengkapnyaKampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi
5 hari lalu
Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.
Baca SelengkapnyaTunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa
5 hari lalu
Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.
Baca SelengkapnyaPenutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga
5 hari lalu
Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.
Baca SelengkapnyaLokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya
6 hari lalu
Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
9 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
9 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
9 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Selengkapnya