TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, membantah jika sekolah dengan predikat Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) bisa mengambil pungutan dari orang tua siswa. Menurut Taufik, semua sekolah wajib menggratiskan biaya operasional pada siswanya.
"Semua sekolah, apa pun statusnya, termasuk RSBI, dilarang memungut iuran atau sumbangan apa pun," kata Taufik melalui pesan pendeknya, Kamis, 2 Agustus 2012.
Menurut Taufik, penggratisan tersebut merupakan bentuk layanan kepada masyarakat. Pungutan baru boleh dilakukan bila menyangkut kebutuhan personal, seperti sepatu, buku, dan seragam.
Pembebasan biaya sekolah ini dilakukan setelah Gubernur Fauzi Bowo mencanangkan pendidikan gratis selama 12 tahun bagi siswa negeri dan sebagian siswa sekolah swasta. Program yang baru dimulai tahun ajaran 2012/2013 ini diresmikan pada Rabu, 1 Agustus 2012 dengan membagikan kartu pendidikan gratis pada para siswa.
Siswa SD, baik negeri maupun swasta, mendapat tunjangan sekolah Rp 60 ribu per bulan, SMP 110 ribu per bulan, serta SMA dan MAN Rp 400 ribu per bulan. Sedangkan siswa SMKN mendapat Rp 450 ribu-Rp 600 ribu per bulan. Dengan tunjangan tersebut, sekolah tak lagi diperbolehkan mengambil iuran dari orang tua murid.
NUR ALFIYAH
Berita terkait
Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha
8 jam lalu
Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.
Baca SelengkapnyaPerlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak
3 hari lalu
Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan
3 hari lalu
Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.
Baca SelengkapnyaKisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda
4 hari lalu
Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.
Baca SelengkapnyaMakna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda
4 hari lalu
Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
4 hari lalu
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca SelengkapnyaPolitikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay
5 hari lalu
Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
9 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaGibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah
9 hari lalu
Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.
Baca SelengkapnyaKPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal
10 hari lalu
Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.
Baca Selengkapnya