Cara SMAN 70 Hapus Budaya Tawuran

Reporter

Selasa, 2 Oktober 2012 09:21 WIB

TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Siswa SMAN 70 Bulungan, Jakarta Selatan, berjanji tidak akan terlibat tawuran lagi. Ketua OSIS SMAN 70 Candrika Sagita Sari menyatakan seluruh siswa berduka akibat tawuran 24 September 2012 lalu yang menewaskan seorang siswa SMAN 6.

"Kami berbelasungkawa sedalam-dalamnya," kata dia ketika berpidato di hadapan seribu teman sekolahnya, Senin, 1 Oktober 2012. Didampingi Ketua Perwakilan Kelas Fauzan Ramadhan, dia mendeklarasikan komitmen SMA tersebut untuk berhenti tawuran juga menghapus kekerasan fisik di internal sekolah.

Candrika mengajak rekan-rekannya memanfaatkan momen ulang tahun SMAN 70 pada 5 Oktober 2012 mendatang sebagai titik awal perubahan. "Sebentar lagi ulang tahun 70. Mari kita lahirkan 70 yang baru. Tidak ada lagi tawuran, kekerasan, senioritas, dan hal-hal negatif lainnya. Kita harus jadi pionir 70 yang baru," katanya.

Dia menyebutkan siswa harus menyalurkan energi buat hal positif. "SMA mana lagi yang bisa buat pensi (pentas seni) sebesar GK (Gelar Kreativitas)? Cup sebesar Bulungan Cup?" Candrika mengompori teman-temannya. Dalam sekejap, para murid pun bersorak-sorai.

Candrika menyadari, bakal susah mengubah kebiasaan yang sudah turun-temurun. Tapi, Candrika tetap optimistis. "Memang ini sulit. Tapi, dengan kebersamaan, kita bisa. Semoga sampai kapan pun, 70 ada di Jalan Bulungan," kata dia melanjutkan orasi.

Candrika dan Fauzan menceritakan bahwa awal mula kekerasan ada di sekolah. Ada penanaman persepsi bahwa SMAN 70 adalah miniatur kehidupan. Jadi, harus bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Persepsi ini diterjemahkan oleh setiap siswa bahwa harus merasakan 'pendidikan' secara fisik oleh seniornya. "Sekarang masih ada main fisik. Semua pernah ngalamin, pernah 'dididik' kakak kelas," kata Fauzan. Kini, mereka bertekad mengganti 'didikan' itu. "Pokoknya enggak ada lagi main fisik."

Selain itu, mereka menghapus julukan buat setiap angkatan kelas serta menggalakkan kegiatan 25 ekstrakurikuler yang sudah ada.

Sebagai simbol penghapusan senioritas, Candrika dan Fauzan memanggil perwakilan dari kelas X sampai XII. Di halaman sekolah, kakak kelas melepas kuncir rambut adik kelasnya dan saling bertukar sepatu. Lucu dan haru beradu. Sejumlah siswa tak mampu menahan tangis mereka. "Supaya lebih kompak," kata Fauzan.

ATMI PERTIWI

Berita Lainnya:
Siswa SMA 70: Mental Kami ''Down'', Nyaris Putus Asa
Ayah Fitrah Menangis di Hadapan Siswa SMAN 70
SMAN 70 Akan Dipindah ke Kepulauan Seribu?
Daerah Rawan Tawuran di Jakarta Selatan
Cara Keraton Yogya Rayakan Hari Batik Nasional

Berita terkait

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

29 Mei 2022

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.

Baca Selengkapnya

Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

14 September 2018

Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.

Baca Selengkapnya

Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

8 September 2018

Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

6 September 2018

Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

6 September 2018

Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.

Baca Selengkapnya

10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

5 September 2018

10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

4 September 2018

Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

Polisi bertindak tegas kepada pelajar-pelajar yang terlibat tawuran itu karena perilaku mereka cenderung sadistis.

Baca Selengkapnya

Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

4 September 2018

Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

Pelajar-pelajar yang ditangkap mengakui telah menenggak minuman keras sebelum mereka tawuran dengan kelompok lawan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

4 September 2018

Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

4 September 2018

Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

Tawuran pelajar yang terjadi di depan Apartemen Belleza itu melibatkan lebih dari 50 remaja.

Baca Selengkapnya