Tes Psikolog, Motif Penyerangan Fitrah Rasa Benci  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 7 Oktober 2012 04:29 WIB

Siswa SMA Negeri 70 Jakarta FT alias Doyok, tersangka pembacokan siswa SMAN 6 Alawy Yusianto Putra, dikawal petugas kepolisian memasuki Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (27/9). ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO , Jakarta: Kepolisian Daerah Metro Jaya telah melangsungkan tes psikologi terhadap pembacok dalam tawuran pelajar antara SMAN 70 dan SMAN 6, Fitrah Rahmadani, 19 tahun. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kepala Sub Bagian Psikolog Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya, AKBP Arief Nurcahyo, menyatakan motif penyerangan Fitrah didorong oleh rasa kebencian yang diwariskan secara turun temurun.

Menurut Arief, aksi agresif Fitrah didorong oleh perilaku kolektif sebagai siswa SMAN 70 yang menganggap siswa SMAN 6 sebagai musuh bebuyutan. "Sudah terbawa di alam bawah sadar mereka. Ini merupakan sebuah identitas kelompok dan tindakan mereka menjadi irasional," kata Arief ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 6 Oktober 2012.

Rasa kebencian yang sudah mengakar ini menjadi faktor penguat dalam pembacokan Fitrah terhadap Alawy Yusianto Putra, 15, siswa SMAN 6. "Apalagi situasi saat itu mendukung," katanya.

Selain itu, Arief menilai bahwa tindakan agresif Fitrah berupa pembacokan didorong oleh sosoknya yang dianggap sebagai pahlawan oleh rekan-rekannya yang saat itu ikut tawuran. "Ia ditokohkan oleh teman-temannya, ini mendorong dia untuk tampil agresif sebagai hero. Ia tidak mau ditokohkan tapi lingkungannya yang menghendakinya," katanya.

Sampai saat ini, kepolisian masih menyelidiki dari mana kebencian turun temurun tersebut berasal, apakah ditularkan alumni atau sosok lain di sekolah. "Masih terus kami dalami," katanya.

Secara umum, Arief menilai Fitrah sebagai pribadi yang normal dan tidak memiliki gangguan kejiwaan apapun. "Ia normal dan tidak memiliki gangguan psikis patologis," katanya.

Fitrah, Arief melanjutkan, adalah pelajar yang koperatif dan terbuka. Secara akademis, ia juga tidak bermasalah. Tindakan agresif tersebut murni disebabkan oleh perilaku kolektif yang menganggap SMAN 6 sebagai musuh bebuyutan.

Pemeriksaan psikologis Fitrah dilakukan pada Jumat, 5 Oktober 2012. Fitrah diperiksa selama 4-5 jam. Rencananya, polisi juga akan mengadakan tes psikologis pada beberapa teman Fitrah lain. Sayangnya, belum dipastikan siapa saja teman Fitrah yang akan diperiksa.

Saat ini Fitrah telah ditahan di tahanan dewasa Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan. Ia dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara. Pelaku juga dijerat pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dunia dan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman 12 tahun penjara.

ANANDA W. TERESIA



Berita Terkait:
Cara SMAN 70 Hapus Budaya Tawuran

Daerah Rawan Tawuran di Jakarta Selatan

Hanya 6 Siswa SMAN 70 yang Penuhi Panggilan Polisi

Ruangan Musik Mengenang Alawy

Ayah Alawy Belum Bisa Memaafkan Fitrah

Berita terkait

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

29 Mei 2022

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.

Baca Selengkapnya

Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

14 September 2018

Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.

Baca Selengkapnya

Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

8 September 2018

Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

6 September 2018

Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

6 September 2018

Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.

Baca Selengkapnya

10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

5 September 2018

10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

4 September 2018

Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

Polisi bertindak tegas kepada pelajar-pelajar yang terlibat tawuran itu karena perilaku mereka cenderung sadistis.

Baca Selengkapnya

Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

4 September 2018

Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

Pelajar-pelajar yang ditangkap mengakui telah menenggak minuman keras sebelum mereka tawuran dengan kelompok lawan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

4 September 2018

Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

4 September 2018

Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

Tawuran pelajar yang terjadi di depan Apartemen Belleza itu melibatkan lebih dari 50 remaja.

Baca Selengkapnya