TEMPO.CO, Jakarta - Lagi-lagi M. Anwar, Camat Senen, Jakarta Pusat, kerepotan, Rabu, 24 Oktober 2012 pagi hari. Sehari sebelumnya Anwar harus terburu-buru menyusul Gubernur DKI Joko Widodo yang salah alamat dalam inspeksi mendadak ke kantornya.
Pagi tadi, dia harus mengejar Jokowi yang sidak lagi ke wilayahnya, Puskesmas Kramat. Ceritanya, Anwar yang sedang di kantor, dikagetkan oleh pesan singkat warganya. "Pak Camat, ada Pak Gubernur, nih," Anwar menirukan bunyi SMS itu."
Jokowi memang memulai Rabu pagi dengan kunjungan mendadak ke kantor kelurahan dan Puskesmas Paseban. Lalu kunjungan dilanjutkan ke Puskesmas Kramat. "Bapak kalau datang enggak bilang-bilang, nyelonong-nyelonong saja," dia berkata kepada Tempo.
Namun, apa boleh buat. Ia harus mendampingi gubernur yang datang ke wilayahnya sebagai bagian tugas dia. "Pimpinan hadir, kan, harus saya dampingi."
Akhirnya Anwar menuju mobil. Waktu itu sekitar pukul 08.30 WIB. Jalanan macet menghadang Anwar. "Saya kejar ke (Paseban), ternyata sudah geser ke Kramat."
Tak ada pilihan lain, spontan ia menumpang ojek. Untungnya, dia bisa segera tiba di lokasi. Anwar sempat menemui Jokowi selama sepuluh menit. Apalagi, tukang ojeknya bekerja sama. Anwar tak perlu bayar. "Mungkin melihat saya pakai seragam camat, jadi langsung saja," kata dia tertawa.
Anwar bilang, selain memeriksa pelayanan puskesmas, gubernur bertubuh kurus itu juga sempat memeriksa tensi darah. "Katanya normal."
Meski ngos-ngosan, Anwar mengaku tak keberatan dengan polah gubernur. Dia sebut itu motivasi. "Kami jadi lebih termotivasi, jadi semangat," katanya. Anwar tak mampu mengeluh. "Ada apa pun harus siap. Saya, kan, enggak bisa atur pimpinan."
Anwar masih ingat pesan Jokowi padanya pagi tadi. "Pak Jokowi bilang, 'Kerja baik, Pak Camat, silakan di kantor saja. Saya enggak usah didampingi. Pak Camat melayani masyarakat saja dengan baik. Saya ditinggal saja'."
ATMI PERTIWI
Berita Terpopuler
Ada Jokowi, Ada Pendukung Berbaju Kotak-kotak
Pengamat Nilai Pelayanan Publik DKI Jakarta Buruk
Warga Kampung Pulo Enggan Direlokasi
5 Wilayah Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini
Rumah Anggota BIN Ludes Terbakar
Penembakan di Cidodol, Ditemukan 2 Proyektil
Novi Amilia Masih Sering Alami Halusinasi
Berita terkait
Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY
13 menit lalu
Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo
27 menit lalu
Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.
Baca SelengkapnyaFakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun
1 jam lalu
Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah
3 jam lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan
Baca SelengkapnyaJokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
4 jam lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
4 jam lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan
5 jam lalu
Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.
Baca SelengkapnyaDitunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja
5 jam lalu
Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
6 jam lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik
6 jam lalu
PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air
Baca Selengkapnya