Meski 30 Persen Kosong, Jakarta Terus Bangun Rusun

Sabtu, 27 Oktober 2012 18:28 WIB

Rusunawa Marunda, Jakarta Utara. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta tahun ini merampungkan pembangunan 900 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Dengan tambahan ini, total jumlah rumah susun di Jakarta akan mencapai lebih dari 12 ribu unit yang tersebar di lima wilayah.

"900 unit itu dibangun di tiga wilayah," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta, Novizal, kepada Tempo, Selasa 23 Oktober 2012. Ketiga wilayah itu terdiri dari Rumah Susun Waduk Pluit sebanyak 400 unit, Rumah Susun Pulogebang 400 unit, dan Rumah Susun Cipinang Besar Selatan 100 unit.

Setiap blok memiliki 100 unit rumah susun. Berarti, pemerintah daerah sedang membangun 9 blok di dua wilayah, yaitu Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Novizal memperkirakan, pembangunan satu blok menelan biaya sebesar Rp 18 miliar. Sehingga, total pembangunan 9 blok dapat mencapai Rp 162 miliar."Sekarang sudah mau selesai. Prasarananya sedang diproses," kata Novizal.

Pembangunan rusun ini ironis karena sedikitnya 3.741 unit atau 33,3 persen rusun belum terhuni. Penyebabnya banyak, antara lain masih banyak warga yang diprioritaskan menyewa rumah susun tidak mau masuk.

Ada pula yang terhambat oleh aturan Pemda DKI sendiri. Untuk masuk rumah susun, setidaknya masyarakat harus memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta. Selain itu, mereka harus dipastikan tidak memiliki rumah dan penghasilannya mesti di bawah Rp 2,5 juta sebulan.

Biaya sewa yang diterapkan untuk setiap unit rumah susun juga menjadi masalah tersendiri. Dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 mengenai Besaran Tarif, biaya sewa rumah susun beragam. Ada yang paling murah di Tambora, Jakarta Barat, sebesar Rp 45 ribu per bulan. Ada pula biaya sewa rumah susun yang mencapai Rp 500 ribu per bulan, yakni di Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Selain tiga masalah itu, ujar Novizal, sekitar 2 ribu unit rumah susun milik Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum belum juga ditempati. Alasannya karena sampai sekarang belum ada serah terima aset dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. "Pembangunan rumah susun itu kan dari anggaran pemerintah pusat. Jadi masih ada proses yang harus diikuti," katanya.

SUTJI DECILYA

Berita Terpopuler:
Dirut RNI siap Ungkap Anggota DPR Peminta Upeti

Dua Hakim Agung Berseteru, Ada Pengusaha Terlibat?

Separuh Rombongan Haji Menteri Agama Pakai APBN

Polisi Datangi Rumah Pria Bersenjata Dekat SBY

Jokowi Akhirnya Pakai Mobil Dinas Land Cruiser

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya