TEMPO.CO, Jakarta -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan belum menetapkan besaran harga tiket untuk mass rapid transportation (MRT). Jokowi--sapaan Joko Widodo--menyatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mematok tarif yang harus diambil untuk tiket MRT. "Kalau saya ingin semurah-murahnya, harus terjangkau," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta pada Senin, 3 Desember 2012.
Menurut Jokowi, pemberian tiket yang murah dan terjangkau itu bisa dioptimalkan dengan mekanisme bunga bank yang rendah. Dia juga menginginkan agar beban investasi yang dibebankan kepada pemerintah daerah lebih rendah daripada pemerintah pusat. "Karena itu, saya akan bertemu Menteri Keuangan besok," kata Jokowi.
Jokowi menolak berandai-andai jika permintaan pembagian investasi MRT 70 banding 30 dengan pemerintah pusat tidak dikabulkan. "(Jangan berandai-andai) Ketemu saja belum," ujar Jokowi.
Tapi Jokowi memastikan bahwa harga tiket MRT bisa dijangkau masyarakat. Dia berjanji harga tiket tidak akan lebih mahal daripada tiket kereta rel listrik (KRL) Bogor-Jakarta. "Pokoknya normal harga tiketnya, antara tiket Transjakarta dan KRL," kata Jokowi.
Adapun soal pengembalian utang, Jokowi mengaku tidak tahu-menahu mekanisme yang disepakati sebelumnya. Dia juga menyatakan akan melakukan negosiasi kepada JICA ihwal pengembalian utang tersebut. "Akan kami negosiasikan ulang, jadi agar karcisnya juga bisa murah," kata dia.
Jokowi juga sudah meminta kajian teknis mengenai MRT tersebut. Hal itu dilakukannya sebagai bahan persiapan dalam negosiasi dengan Menteri Keuangan dan JICA. "Itu kesepakatannya, kan, pemerintah pusat dengan Jepang, tapi dalam kontrak itu gubernur yang bertanggung jawab mutlak. Jadi saya mau minta semuanya (renegosiasi dan subsidi)," kata dia.
DIMAS SIREGAR
Berita terkait
Nego Jokowi Soal MRT, Menkeu Sebut Pusat 52 Persen
Jokowi ''Kenalan'' dengan Perusahaan Milik Pemda
Jokowi Ketemu Menteri Agus Jangan Hanya Bicara MRT
Warga Fatmawati Siap Ditembak Karena Menolak MRT
Berita terkait
Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
50 menit lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?
54 menit lalu
Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik
5 jam lalu
Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaJokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya
5 jam lalu
Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?
Baca SelengkapnyaBos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri
6 jam lalu
Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.
Baca SelengkapnyaReaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas
6 jam lalu
Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.
Baca SelengkapnyaBahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi
14 jam lalu
Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan
15 jam lalu
Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga
15 jam lalu
Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIstana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK
16 jam lalu
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.
Baca Selengkapnya