Isu Bom Teroris Usik Natal di Jakarta  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 24 Desember 2012 14:06 WIB

Sejumlah anggota Detasemen Gegana Brimob Polda Metro Jaya saat mendapat pengarahan sebelum melakukan penyisiran untuk mengantisipasi ancaman teror di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (24/12). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan hari kebesaran umat kristiani esok hari sedikit terganggu dengan merebaknya isu bom yang dilancarkan kelompok teroris Poso. "Saya dapat informasi sepekan lalu, makanya kami terus waspada," ujar Yopi Halauwet, 51 tahun, petugas keamanan Gereja Petra, Koja, Jakarta Utara, Senin, 24 Desember 2012.

Menurut Yopi, merebaknya isu teroris sengaja ditiupkan orang tidak bertanggung jawab. Isu tersebut ditujukan untuk membuyarkan konsentrasi warga Nasrani yang akan merayakan Natal. "Karena memang pernah terjadi saat pengeboman gereja di malam Natal, makanya kami takut," kata dia.

Untuk membendung isu tersebut, pihak keamanan gereja terus melakukan patroli, termasuk menyisir sejumlah ruangan yang akan menampung 1.200 jemaat saat misa nanti malam. Selain itu, sebelum pelaksanaan misa, jemaat gereja diimbau untuk tidak membawa tas yang mencurigakan saat memasuki gereja. "Pokoknya semua tas jemaat untuk dikumpulkan dalam satu meja," kata dia.

Yopi mengatakan, kelompok teroris yang berpotensi melakukan ancaman kali ini merupakan kelompok lama yang sering muncul saat perayaan Natal berlangsung. "Infonya, mantan teroris Poso yang tidak tertangkap akan mengancam Jakarta, sama seperti dulu," kata Yopi. Namun ia tidak takut terhadap ancaman itu. "Karena kami membenci mereka, semoga menjadi perhatian bersama."

T. Silalahi, anggota pasukan pengamanan Gereja Petra, mengakui adanya isu teror tersebut. Lembaganya bakal menerapkan aturan ketat terhadap semua jemaat dan tamu yang datang. "Nanti ada detektor metal, jadi semua barang kita awasi dari sana," katanya.

Untuk hajatan Natal kali ini, sekitar 40 personel gabungan TNI, polisi, dan Satuan Polisi Pamong Praja siap diperbantukan secara penuh selama perayaan Natal berlangsung. "Jumlah tersebut bisa bertambah karena ada bantuan dari ormas (organisasi massa)," kata dia.

Berdasarkan pantauan, satu unit tim Gegana Polda Metro Jaya telah melakukan penyisiran di gereja dan sekitarnya pada pukul 12.30. Mereka mengecek seluruh ruangan gereja yang akan digunakan jemaat selama acara Natal berlangsung. "Sifatnya mengecek saja, namun tidak ada yang jaga di sini," ujar Brigadir Uca, Perwira Unit Penjinak Bom Polda Metro Jaya.

JAYADI SUPRIADIN

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

1 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

4 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

5 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

5 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

5 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

5 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

5 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

6 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya