TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya masih belum membuka nama rumah sakit tempat M. Rasyid Amirullah Rajasa dirawat, sopir BMW maut sekaligus anak Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
"Orang sakit biar tenang. Kalau polisi bicara kasus, ya, kejadian faktual itu tanggung jawab kepolisian yang menangani. Tapi, kalau dirawat, itu kan etik untuk kesehatan orang, enggak (memberi tahu) sampai segitunya," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu, 2 Januari 2012.
Menurut Rikwanto, rahasia ini demi kesembuhan Rasyid. "Ini masalah etik saja, orang sedang berusaha menyembuhkan diri. Nanti engak sembuh-sembuh," kata dia. Ketika ditanya ada-tidaknya personel yang menjaga Rasyid, Rikwanto menjawab singkat, "Enggak ada." Sebab, Rasyid dinilai tidak akan melarikan diri ataupun menghilangkan barang bukti.
Rikwanto mengatakan, setelah kecelakaan itu, Rasyid mengalami trauma psikologis dan benturan akibat kecelakaan. Jadi, proses hukumnya baru akan dilanjutkan setelah ada rekomendasi dokter soal kesehatannya. (baca: BMW Maut, Polisi Duga Anak Hatta Mengantuk)
Selasa pagi lalu, mobil BMW hitam jenis jip bernomor polisi B 272 HR yang dikendarai Rasyid menabrak mobil Daihatsu Luxio hitam berpelat F 1622 CY, yang dikemudikan Frans Sirait, di kilometer 3.350 tol Jagorawi pada pukul 05.45. Akibatnya, dua penumpang Luxio meninggal dunia, yaitu Harun, 57 tahun, dan M. Raihan, 14 bulan. Sedangkan tiga lainnya terluka.