Rafi Ahmad saat membawakan acara Dashyat di Studio 5 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, pada 23 Juni 2011. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kriminal Neta S Pane dari Indonesian Police Watch mengatakan bahwa peredaran narkoba di kalangan artis tak berasal dari pengedar profesional saja. Tak jarang si pengedar juga berasal dari kalangan artis itu. "Awalnya mungkin dari pengedar biasa. Namun, saat ekspansi, artis sendiri lah yang mengedarkan narkoba itu sendiri," ujar Neta saat dihubungi Tempo, Senin, 28 Januari 2013.
Neta mengatakan, artis yang mengedarkan narkoba umumnya adalah artis yang rutin mengkonsumsi narkoba, tak punya uang, serta tengah sepi tawaran kerja. Karena sepi tawaran kerja dan butuh uang, mereka kemudian beralih profesi menjadi pengedar.
"Mereka memanfaatkan koneksi serta hubungan pertemanan yang telah terbentuk. Hal itu memudahkan pengedaran narkoba karena ada rasa sungkan sebagai teman," ujar Neta menjelaskan. Ditanyai kenapa narkoba mudah sekali beredar di kalangan artis, Neta mengatakan, karena perputaran uangnya relatif besar dan cepat. Selain itu, jaringan artis juga sangat luas. Kedua hal itu menggiurkan bagi pengedar narkoba.
