Sejumlah pegawai melintasi genangan banjir saat meninggalkan kantornya di daerah sekitar Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, (17/1). Karena bencana banjir di sejumlah ruas jalan di jakarta, membuat sebagian kantor diliburkan. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan masa transisi darurat banjir Jakarta akan berlangsung hingga 26 Februari 2013. Hal ini menyambung masa tanggap darurat yang berakhir 27 Januari 2013. (Baca: BNPB: Jakarta Tak Lagi Darurat Banjir)
"Di lapangan, masih ada masalah yang harus dituntaskan," ujar Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan persnya, Rabu, 30 Januari 2013. Beberapa masalah yang harus dituntaskan dalam masa transisi adalah soal pengungsi dan penyediaan air bersih, sampah, sanitasi, tanggul bocor, dan listrik. (Baca: Warga Pluit Terganggu Bau Busuk Sampah Banjir)
Hingga dua hari lalu, jumlah pengungsi akibat banjir Jakarta tersisa 1.228 orang. Mereka tersebar di dua lokasi, yakni 28 orang di Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, dan 1.200 orang di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Meski jumlah pengungsi ikut surut, posko darurat banjir masih tetap berdiri. Namanya saja yang berganti jadi posko transisi. "Struktur organisasi lebih ramping sesuai kebutuhan menuju pemulihan," ujarnya.
Kementerian Kesehatan juga tetap aktif dalam masa transisi. "Mereka terus menyiagakan posko kesehatan dan tenaga kesehatan untuk memonitor dan antisipasi kejadian luar biasa (KLB) pasca-bencana," ujarnya. Bentuk antisipasi itu antara lain melakukan fogging dan lysolisasi, terutama di wilayah banjir. Masa transisi yang berlangsung hampir sebulan ini dijalankan dengan tetap memperhatikan akuntabilitas pelaksanaan anggaran.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.