Pungli SDN 25 Utan Kayu, Jokowi Diminta Cawe-cawe

Reporter

Jumat, 15 Februari 2013 19:54 WIB

Ilustrasi murid SD belajar. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memanggil Kepala Sekolah Dasar Negeri 25 Pagi Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur. Alasannya, kata dia, sekolah telah menarik uang dari siswa tanpa dasar hukum yang jelas alias pungutan liar (pungli). "Di sekolah kan tidak boleh lagi ada pungutan, Gubernur harus minta penjelasan kepala sekolahnya," kata Azas kepada Tempo, Jumat 15 Februari 2013.

Informasi soal pungutan liar itu disampaikan orang tua siswa yang mengadu ke FAKTA. Dia menjelaskan setiap bulan para siswa harus membayar uang kas Rp 15 ribu. Jika ada acara atau kegiatan para siswa kembali dimintai biaya. "Macem-macam pungutannya ada kas Rp 15 ribu, sumbangan untuk bangun ruang tunggu, mushala, dan pot bunga," ujarnya.

Menurut dia, sebagian orang tua siswa yang merasa keberatan sudah menanyakan pungutan ini kepada kepala sekolah, tapi malam mendapat intimidasi. "Intimidasinya berupa kata-kata kasar. Ada guru yang bilang waktu masuk sekolah ngemis-ngemis sekarang disuruh bayar tidak mau," ujarnya.

Bahkan, kata dia, ada yang melontarkan perkataan dengan menyebut orang tua siswa sebagai keluarga miskin. "Ini harus ditindak, sebagian orangtua sepakat karena adanya intimidasi itu."

Orang tua murid kelas II yang berinisial EL mengatakan jumlah total pungutan yang dibebankan ke siswa mencapai sekitar Rp 750 ribu. Menurut dia, modusnya pungutan sebanyak itu untuk membangun sarana ibadah, ruang tunggu, kartu tanda siswa, pot bunga, dan seragam.

Rinciannya, Rp 500 ribu untuk membeli seragam sekolah, Rp 200 ribu untuk tempat ibadah, Rp 20 ribu untuk ruang tunggu, Rp 15 ribu untuk pengadaan pot bunga, dan Rp 15 ribu membuat kartu tanda siswa. Setiap bulannya, kata dia, anaknya juga diwajibkan membayar iuran kas Rp 15 ribu per. "Katanya untuk gaji sekuriti sekolah."

Kepala SDN 25 Utan Kayu Selatan, Evi Silviyanti, mengatakan pungutan untuk membeli pot bunga, pembangunan mushala, ruang tunggu orang tua murid, dan gaji petugas keamanan sekolah itu inisiatif dari Komite Sekolah. "Komite Sekolah memungut Rp 15 ribu untuk itu," ujarnya.

Evi mengaku ikut mencarikan donatur membangun ruang tunggu dan gaji securiti. Kalau yang pot bunga ini, kata dia, baru tahu saat rapat orang tua murid Kamis kemarin. “Di rapat itu juga sudah saya hapuskan pungutan uang kas itu. Namun untuk seragam seperti baju batik dan olah raga, siswa harus membelinya di sekolah. Itu juga tidak setiap tahun”, ujar dia. Simak soal berbagai modus pungutan liar di berbagai lembaga.

AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

3 Agustus 2022

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Viral Video Polisi Diduga Melakukan Pungli di Gerbang Tol, Polda Metro: Sabar Ya

22 Juli 2022

Viral Video Polisi Diduga Melakukan Pungli di Gerbang Tol, Polda Metro: Sabar Ya

Polda Metro Jaya menyelidiki viral video dugaan aksi pungutan liar atau pungli yang dilakukan oleh sejumlah oknum polisi terhadap para sopir truk.

Baca Selengkapnya

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

25 Juni 2022

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

Sekretaris KNPI DKI Jakarta Muhammad Akbar Supratman, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin usaha Holywings.

Baca Selengkapnya

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

19 Juni 2022

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

DKI Jakarta segera membayarkan tunggakan dana operasional Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) selama enam bulan sejak Januari-Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Catat Syarat Mudik Gratis Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta

17 April 2022

Catat Syarat Mudik Gratis Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta

Masyarakat yang ingin mudik gratis dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat membawa sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Cari Mudik Gratis, Cek Lembaga Apa Saja yang Menyediakan dan Rutenya

17 April 2022

Cari Mudik Gratis, Cek Lembaga Apa Saja yang Menyediakan dan Rutenya

Ketahui apa syarat untuk mengikuti mudik gratis dari beberapa lembaga berikut.

Baca Selengkapnya