TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah memanggil pihak Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, terkait evaluasi terhadap kasus meninggalnya Annisa Azwar. "Saya ketemu Bu Dien (Kadis Kesehatan DKI Jakarta) Rabu, katanya Kamis mau panggil (RS Koja)," ujar Basuki di Balai Kota, Jumat, 15 Februari 2013.
Basuki yang kerap disapa Ahok itu menjelaskan, sebenarnya RS Atmajaya sudah siap melayani Annisa. Namun upaya ini terganjal, karena Annisa tidak memiliki KTP DKI Jakarta. "Kan keluarganya tarik ke RS Koja, karena lebih dekat," ujar Ahok.
Kasus ini, kata dia, bisa dijadikan pelajaran buat pelayanan bagi orang-orang dari luar daerah yang mengalami sakit atau kecelakaan di wilayah DKI Jakarta. Salah satu solusianya, Pemerintah DKI Jakarta sedang meminta pemerintah pusat untuk menghibahkan dana Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesda) sebesar Rp 1,2 triliun.
"Itu untuk jadi Jamkesda bagi orang-orang yang mengalami sakit atau kecelakaan di DKI Jakarta," kata Ahok. Sebelumnya, kakak sepupu Annisa, Rika Bandari menceritakan, setelah melompat dan membentur aspal dari angkutan kota U-10 yang ia tumpangi Rabu, 6 Februari 2013 lalu, Annisa langsung dibawa ke RS Atmajaya Pluit, Jakarta Utara.
Disana, Annisa diberi tindakan CT Scan dan dinyatakan harus segera dioperasi dan dirawat di ICU. "Tapi kami harus beri uang Rp 12 juta dulu ke rumah sakit," ujar Rika.
Keluarga yang tidak menyanggupi jumlah uang tersebut kemudian memindahkan Annisa ke RS Koja, "Disana ada kenalan Om Wendy, dan sudah siap membantu," kata Rika.
Saat di RS Koja, Rika mengaku merasa aneh karena adik sepupunya dibiarkan menunggu 2 jam di UGD. Setelah dari UGD, Annisa tidak dioperasi atau masuk ruang ICU, tetapi dimasukkan ke ruang rawat inap biasa. "Kami merasa Annisa sudah parah, tapi sepertinya pihak rumah sakit menganggap biasa saja," kata Rika.
Sampai Annisa menghembuskan nafas terakhirnya pada Ahad, 10 Februari 2013 pukul 03.30 WIB, pihak keluarga merasa tidak mendapatkan penjelasan yang berarti tentang kondisi Annisa.
TRI ARTINING PUTRI