TEMPO.CO, Jakarta -- Kepolisian Daerah Metro Jaya menduga kebanyakan senjata api rakitan yang digunakan pelaku kejahatan berasal dari produksi rumahan. "Dari hasil penyelidikan, para pelaku yang ditangkap mengaku membeli dari perajin senapan angin," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Senin, 25 Februari 2013.
Perajin senapan angin ini ditengarai ada yang menerima pesanan dari para pelaku kejahatan. Harganya Rp 4-8 juta. "Tergantung kualitasnya," ujarnya. Penjualan senjata api rakitan itu, kata Rikwanto, sudah satu paket dengan pelurunya.
Bagaimana para perajin ini mendapatkan peluru? "Itu masih misterius," ujarnya. Mereka biasanya memperoleh peluru dari pasar gelap. Peredaran senjata rakitan ini, menurut Rikwanto, juga terbilang rapi.
Para pelaku memesan senjata lewat makelar. Cara membuatnya juga hati-hati. Sekali membuat tidak langsung jadi, melainkan setengah jadi, dan baru diselesaikan saat keadaan "aman". "Cara ini untuk menghindari penggerebekan," kata Rikwanto.
Pada Juni 2012, Sub-Direktorat Resmob Polda Metro Jaya menembak mati dua pemasok senjata api rakitan untuk perampok, yaitu Doni Buntung dan Teten, di Cawang, Jakarta Timur. Teten berperan sebagai perajin dan Doni Buntung sebagai penjual kepada perampok. Mereka telah menjual 21 pucuk senjata api ilegal.
SYAILENDRA
Baca juga:
Data Pelanggaran Alih Fungsi Hunian Diperbarui
Tak Punya KJS, Warga Miskin Bisa Pakai Jamkesmas
APBD Jakarta 2013 Cair Pekan Ini
Sopir Korban Rasyid Rajasa Tak Rasakan Benturan?
Berita terkait
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu
15 hari lalu
Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?
Baca SelengkapnyaKemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya
24 hari lalu
Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.
Baca SelengkapnyaKapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal
33 hari lalu
Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol
Baca SelengkapnyaAnies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas
23 Januari 2024
Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang
2 Januari 2024
Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi
13 Desember 2023
Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali
Baca SelengkapnyaKriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner
29 Oktober 2023
Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan
Baca SelengkapnyaPolres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu
13 Agustus 2023
Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong
4 Agustus 2023
Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi
16 Juli 2023
Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.
Baca Selengkapnya