Petugas menunjukan posisi dan rute pesawat Hercules dalam operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (28/1). TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta--Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT, Tri Handoko Seto, mengatakan, kegiatan hujan buatan di daerah Jakarta dan sekitarnya berakhir hari ini, Rabu, 27 Februari 2013. Kemarin, operasi rekayasa cuaca akan kembali menabur empat ton garam di atas udara Selat Sunda.
Menurut Tri Handoko Seto, Selat Sunda menjadi titik kegiatan untuk menghalau turunnya hujan di daratan Jakarta. Rekayasa ini dilakukan agar hujan yang seharusnya turun di daratan sudah bisa dihujankan di Selat Sunda.
Jakarta sempat diguyur hujan pada Selasa pagi. Berdasarkan kerja BPPT, kata Tri Handoko, rekayasa tidak akan mengganggu mendung di atas Jakarta. Namun rekayasa lebih diutamakan menghalau mendung yang bakal masuk ke wilayah Jakarta.
"Kalau Jakarta hujan, ya tidak apa-apa, tapi debit airnya jangan tambah-tambahi dari mendung yang dari luar," kata dia. Simak info banjir Jakarta di sini.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.