TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan, pihaknya belum menerima surat pemberitahuan mengenai demonstrasi besar-besaran yang digelar sejumlah kelompok pada Senin mendatang, 25 Maret 2013.
"Kami belum menerima surat pemberitahuan dari penanggung jawab demo. Apakah mereka kirim ke Polda atau Mabes Polri, nanti kami cek juga," katanya, Kamis, 21 Maret 2013.
Menurut dia, bila memang ada pihak yang berencana berunjuk rasa besar-besaran pada tanggal tersebut, seharusnya ada laporan. "Minimal tiga hari sebelum pelaksanaan demo harus sudah menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan mereka selenggarakan."
Jika tidak ada perizinan, dia menyebutkan, polisi berwenang membubarkan aksi. Polda juga siap mengantisipasi demonstrasi tersebut. "Kami sudah siapkan pasukan. Jumlahnya nanti kami sesuaikan."
Sebelumnya, beredar kabar mengenai rencana demo besar-besaran sejumlah kelompok pada Senin, 25 Maret mendatang. Demo itu disebut-sebut ingin menjatuhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin media massa pekan lalu, Presiden SBY sempat membacakan pesan pendek yang diterimanya. Inti pesan itu adalah seruan agar SBY jatuh dari posisi Presiden. Begitu SBY jatuh, akan dibentuk presidium yang menjalankan pemerintahan sampai digelarnya Pemilihan Umum 2014.
ATMI PERTIWI
Berita terkait
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
3 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
4 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
5 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
10 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
11 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
11 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
11 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
11 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca SelengkapnyaSuasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo
40 hari lalu
Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaProfil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024
40 hari lalu
Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang
Baca Selengkapnya