TEMPO.CO, Bekasi - Mediasi antara puluhan pendeta dengan Bupati Bekasi Neneng Nurhasanah Yasin, Senin 1 April 2013, berlangsung buntu. Perwakilan dari pimpinan jemaat sejumlah gereja mengaku tidak puas atas pertemuan tersebut. "Bupati Bekasi tidak menjawab keluhan kami," ujar Binsar Pakpahan, salah satu perwakilan pendeta, Senin 1 April 2013.
Dalam pertemuan sekitar 1 jam itu, menurut dia, Bupati Neneng hanya menyatakan bahwa penyegelan dan pembongkaran gereja mereka sudah sesuai prosedur hukum. Dia sama sekali tidak menerangkan apa kebijakan dan tanggung jawabnya terkait adanya praktik diskriminasi kehidupan beragama di Kabupaten Bekasi.
Semula, kata Binsar, para jemaat meminta tanggapan Bupati Neneng atas dua kasus intoleransi yang paling menonjol di wilayah Bekasi. Pertama, persoalan Gereja Filadelfia di Tambun yang sampai saat ini disegel oleh pemerintah daerah, serta pembongkaran Gereja HKBP Tamansari Setu beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan itu, Bupati Bekasi menyatakan penyegelan gereja Filadefia dilakukan karena lingkungan warga sekitar gereja di Kampung Jejalen, Tambun Utara, tidak kondusif. Adapun keputusan pemerintah daerah membongkar Gereja HKBP Setu, kata Bupati Neneng, lantaran bangunan tempat peribadatan tersebut belum memiliki izin.
Menurut Binsar, jawaban bupati tidak sesuai logika karena jelas-jelas ada gereja yang sudah berizin di Filadelfia, tapi tetap saja ditutup. "Bupati Neneng seharusnya melindungi, bukan mendeskriminasi kami," kata Pendeta Erwin Marbun, juru bicara perwakilan pendeta.
Erwin menambahkan, upaya pemerintah daerah untuk memindahkan lokasi tempat beribadah juga tidak efektif. Itu karena bangunan gereja yang izinnya dipermasalahkan telah berdiri selama puluhan tahun. "Kalau berniat memfasilitasi, ya dimudahkan saja mengurus perizinan
pembangunan gereja," ujarnya.
MUHAMMAD GHUFRON
Berita terpopuler lainnya:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Pelaku Penyerangan Penjara Sleman Mulai Terkuak
Ini Jadwal Pemadaman Listrik di Jakarta
Berita terkait
Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru
8 Maret 2018
Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.
Baca SelengkapnyaIsu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut
7 Maret 2018
Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaResmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor
11 November 2017
Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah
24 Oktober 2017
Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.
Baca SelengkapnyaKepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar
20 Oktober 2017
Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar
Baca SelengkapnyaIsu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia
20 Oktober 2017
Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.
Baca SelengkapnyaIsu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin
19 Oktober 2017
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.
Baca SelengkapnyaPembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax
19 Oktober 2017
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.
Baca SelengkapnyaRahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut
3 April 2017
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.
Baca SelengkapnyaWali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara
30 Maret 2017
Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.
Baca Selengkapnya