TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membagikan Kartu Jakarta Pintar untuk tahap kedua. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan pembagian rencananya dilakukan sebelum Ujian Nasional.
"Diusahakan sebelum 15 April akan ada pembagian tahap kedua," katanya ketika ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 1 April 2013. Namun Taufik mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan jumlah KJP yang akan dibagikan. Soalnya semua tergantung kesanggupan Bank DKI sebagai pihak yang mengeluarkan kartu.
Adapun sampai saat ini jumlah siswa yang tercatat berhak mendapatkan KJP berjumlah 301.000 orang. "Jumlah itu masih bertambah terus dan terbuka jika ada yang baru mengajukan," ujarnya.
Pengumpulan data siswa, menurut Taufik, harus rampung sebelum Juni 2013. Soalnya jika sudah masuk tahun ajaran baru, pemetaan data siswa yang berhak menerima KJP akan berubah. "Ada yang sudah naik kelas, ada yang dari SD masuk SMP, kan biayanya juga berbeda," ujarnya.
Pengelolaan KJP juga akan dilakukan bersama dengan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk sinkronisasi data warga tak mampu. "Siswa yang tadinya mendapat dana dari Yayasan Beasiswa Jakarta juga akan diganti dengan KJP, supaya dana beasiswa fokus diberikan kepada siswa perguruan tinggi," katanya.
Uniknya, ada pula siswa yang masuk dalam daftar warga yang pantas menerima KJP namun mengundurkan diri. Di Tebet misalnya, dari 1800 siswa yang direkomendasikan mendapat KJP, sekitar 200 orang mengundurkan diri. "Setelah melihat namanya masuk daftar mereka malah merasa tidak berhak mendapat KJP karena.masih mampu," ujar Taufik.
Adapun, berlakunya program Kartu Jakarta Pintar tak akan menghapuskan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang diterima sekolah. "Mekanisme BOP masih tetap sama," ujar Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama, Senin.
BOP digunakan untuk menutup biaya investasi dan operasional sekolah. Biaya untuk sekolah negeri diganti sepenuhnya, sementara biaya untuk sekolah swasta hanya ditanggung 30 persen.
Sementara itu, KJP hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi siswa. Misalnya untuk membeli seragam dan buku. Ahok mengatakan, KJP diberikan kepada warga yang tak mampu membiayai kebutuhan anak untuk bersekolah sehari-hari. "Jadi bisa untuk ongkos, seragam, buku," kata Ahok.
Namun jika siswa yang memiliki KJP kedapatan memiliki handphone, kartu tersebut akan dicabut. "Apalagi kalau yang merokok, terlibat narkoba, dan ikut tawuran," ujar Ahok.
ANGGRITA DESYANI
Berita terpopuler lainnya:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Pelaku Penyerangan Penjara Sleman Mulai Terkuak
Ini Jadwal Pemadaman Listrik di Jakarta
Berita terkait
PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik
1 jam lalu
PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya
2 jam lalu
Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.
Baca SelengkapnyaHasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi
3 jam lalu
Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaMarak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu
15 jam lalu
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.
Baca SelengkapnyaAkhir Politik Jokowi di PDIP
20 jam lalu
Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara
1 hari lalu
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaKaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024
1 hari lalu
Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
1 hari lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya
1 hari lalu
Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.
Baca SelengkapnyaTerkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram
1 hari lalu
Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.
Baca Selengkapnya