Pengamat: KJS Pangkas Pemborosan di Rumah Sakit

Reporter

Selasa, 18 Juni 2013 20:53 WIB

Seorang anak memperlihatkan KJS (Kartu Jakarta Sehat) usai dibagikan di Puskesmas Koja, Jakarta Utara, Selasa (28/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dokter Hasbullah Thabrany, mengatakan program Kartu Jakarta Sehat, yang mengadopsi model INA CBG (Indonesia Case Base Group), memangkas biaya-biaya yang tidak perlu dalam perawatan pasien. Sistem ini menghilangkan praktik pelayanan kesehatan yang dihitung secara eceran.

"Kalau sekarang sifatnya masih ketengan (eceran). Jadi dokter datang, ada charge. Suster periksa tensi darah, ada charge. Dokter visit, ada charge. Ini yang bikin dokter rajin visit. Sekali, visit argo naik," kata Hasbullah di Tempo, 10 Juni 2013.

Hasbullah mengatakan dengan sistem INA CBG, segala jenis pengobatan untuk penyakit sudah ditetapkan biayanya hingga sembuh. Untuk penyakit tipus misalnya, sudah ditetapkan biayanya Rp 4 juta hingga sembuh.

Meski pagunya sudah ditentukan, Hasbullah mengatakan INA CBG tidak menutup kemungkinan rumah sakit menerima laba. ”Semakin bagus dan efisien pelayanan rumah sakit terhadap pasien, semakin kecil biaya yang dikeluarkan, semakin banyak pula sisa pagu alias laba yang didapat,” ujarnya.

Menurut dia, sistem INA CBG bukanlah sistem coba-coba. Sistem ini sudah diterapkan di banyak negara. Di Thailand, misalnya, sistem pengobatan borongan ini sudah diterapkan sejak 20 tahun yang lalu. Di Australia, CBG diterapkan sejak awal 2000-an. "Di Indonesia saja baru sekarang. Makanya, kita itu boleh dibilang lebih kapitalis dibanding Amerika, pelayanan kesehatan masyarakat saja dibuat dagangan," ujarnya. (Baca: Banyak Calo Jasa KJS, RS MH Thamrin Mundur)

Di Amerika, kata dia, orang sakit yang hendak berobat tidak dilihat kemampuan ekonomi, ras, agama, dan bahkan kewarganegaraannya. “Semua orang sakit di sana memperoleh layanan kesehatan karena punya asuransi,” kata dokter yang pernah kuliah sampai doktor di Amerika ini.

Menurut dia, tidak pantas memperdagangkan layanan kesehatan. Sebab, kata dia, dalam pelayanan kesehatan berlaku sistem informasi yang asimetris. Dokter memegang kendali penuh informasi kesehatan pasien, sedangkan pasien tidak memahami ilmu medis. “Dalam sistem informasi yang asimetris tidak boleh diberlakukan di mekanisme pasar bebas. Artinya pelayanan kesehatan seharusnya tak diperdagangkan,” ujar Hasbullah.

ISTMAN MP

Berita terkait

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

9 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

10 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

10 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

11 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

12 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

13 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

14 jam lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

15 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

15 jam lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya