Hashim Jamin Ragunan Tak Akan Diswastakan

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 24 Juni 2013 08:25 WIB

Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan Hashim Djojohadikusumo menjamin kebun binatang itu tak akan dikelola swasta. "Saya jamin tak akan diswastakan, pokoknya Ragunan harus terjangkau semua kalangan," ujarnya kala dihubungi Tempo, Ahad, 23 Juni 2013.

Hashim menyatakan meski tetap terjangkau, Ragunan akan diperbaiki kualitas layanannya. "Itu yang dititipkan Pak Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta) kepada saya," ujarnya. Perbaikan layanan itu mengacu pada beberapa kebun binatang di wilayah lain, seperti Singapura.

"Kami tak ingin lagi ada hewan mati dengan alasan tidak jelas, tidak ingin sampah berserakan di mana-mana," ujarnya. Ia menginginkan agar Ragunan kelak menjadi wisata yang terjangkau masyarakat, dengan kualitas layanan prima.

Ia tak ingin Ragunan bernasib sama seperti Kebun Binatang Surabaya. "Di sana kan hewannya banyak yang MPP, Mati Pelan-Pelan dengan alasan tidak jelas," ujarnya. Bila itu terjadi di Ragunan, ia akan memberi sanksi tegas kepada pengurus kebun binatang.

Meski menjamin Ragunan tak akan diswastakan, Hashim tak menampik adanya obrolan dengan sejumlah pihak swasta terkait pengelolaan kebun binatang yang terletak di Jakarta Selatan itu. "Saya dengar presentasi dari pihak Taman Safari," ujarnya. Namun ia belum memastikan apakah akan ada kerja sama dengan Taman Safari nantinya. "Yang jelas, pemerintah tetap yang punya," ujar ia.

Ia belum memikirkan akan mengucurkan dana tambahan untuk kebun binatang yang diawasinya ini. Tapi ia mengatakan bisa saja ia menarik subsidi dari masyarakat kalangan sangat mampu untuk menjamin kualitas layanan Ragunan dengan harga yang terjangkau.

Secara efektif, ia menduduki jabatan barunya ini selama satu minggu esok hari. "Saya baru terima suratnya (SK) pada Senin, 17 Juni (2013)," ujar ia. Langkah pertama yang akan dilakukannya adalah menggelar rapat dengan pengurus Taman Margasatwa Ragunan pada Selasa lusa.

Ia dipilih langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai pengawas. Ia menampik tudingan motif politik di balik pengangkatan ini. Sebelumnya diberitakan ia ditunjuk jadi Ketua Dewan Pengawas TM Ragunan oleh Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. "Tak ada itu, saya dipilih karena mencintai satwa liar," ujarnya.

M. ANDI PERDANA



Topik Terhangat
Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita Terpopuler

Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol

Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya

Macet 'Gila' di Perayaan Ulang Tahun Jakarta

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya