Petugas memasukkan data calon siswa baru SMA secara online saat pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di Jakarta, (2/7). TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Bekasi - Pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online di Kota Bekasi masih menemui kendala. Salah satunya adalah rendahnya kemampuan dari operator entri data pendaftar.
Dinas Pendidikan Kota Bekasi menemukan kendala itu pada hari pertama pendaftaran PPDB online, Senin 1 Juli 2013, kemarin. Itu terjadi pada website SMPN 1 Kota Bekasi yang belum bisa terakses online hingga siang hari. "Padahal sudah banyak calon siswa yang mengantre daftar," ujar Sekretaris PPDB dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Agus Enap, Selasa 2 Juli 2013.
Jumlah calon siswa pendaftar pun melonjak untuk masuk ke sekolah setempat. Namun, mereka yang ingin mendaftar tidak bisa membuka laman PPDB di Bekasi. Kondisi itu juga membuat pendaftar tidak bisa mengakses informasi data calon siswa di sekolah setempat.
Padahal, Agus mengatakan, laman itu sangat penting bagi calon siswa yang ingin mengetahui informasi seputar sekolah tersebut. Seperti memantau peringkat berbekal hasil nilai ujian. "Supaya pendaftar bisa menentukan pilihan sekolah lain jika namanya tergeser," katanya.
Agus menjelaskan, kesalahan bukan karena sistem PPDB yang belum terakses penuh secara online. Melainkan akibat kelalaian operator yang lupa mengaktivasinya. "Data pendaftar tetap ter-'input', tetapi gagal ditampilkan online," tutur dia menambahkan.
Meski begitu, sambung Agus, sistem berjalan baik setelah operator mengaktivasi setelah adanya keluhan tersebut. Program itu pun berjalan normal hingga sekarang.
Ketua Panitia PPDB dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi Dedi Djunaedi mengaku menerima keluhan dan pertanyaan dari orang tua calon siswa. Khususnya ihwal kurangnya sosialisasi PPDB di Kota Bekasi yang diprogramkan 100 persen secara online. "Namanya baru, wajar kalau ada kendala," kata dia.