TEMPO.CO, Jakarta - Rumah susun (rusun) di Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat, yang diperuntukkan bagi pegawai Suku Dinas Kebersihan di wilayah tersebut akan dihuni mulai Selasa, 30 Juli 2013. "Para penghuni Rusun sudah menerima kunci tiga hari yang lalu," kata salah seorang penghuni, Siti Misnah, 50 tahun, pada Kamis, 25 Juli 2013 di depan rusun miliknya.
Istri petugas penyuluhan pembuatan kompos tersebut mengatakan bahwa ia telah menerima surat keputusan itu pekan lalu. Setelah mendapat surat penyerahan itu dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta, ia langsung kebagian di blok A lantai satu nomor 20. "Setelah membubuhkan tanda tangan kami berhak menempati rusun dan sudah ditentukan unitnya," kata Misnah.
Rumah susun ini dibangun sejak 2006. "Namun proses penyerahan yang lama dari Dinas Perumahan DKI Jakarta ke Dinas Kebersihan menyebabkan rusun ini lama kosong tak berpenghuni," kata ketua RT setempat, Sumiati, 48 tahun. Masih tampak penghuni liar yang menempati rusun di blok B Bambu Larangan.
Rumah susun yang diperuntukkan bagi pegawai Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat ini dimaksudkan untuk mendekatkan petugas dengan tempat kerja mereka. Menurut Misnah, banyak rekan sejawatnya yang senang dengan kehadiran rusun itu.
Karena lama tak dihuni, infrastruktur rusun dua kali dijarah dan dua kali direnovasi. Kusen, teralis, daun pintu-jendela, pegangan tangga dari aluminium, kloset, lampu, dan kabel-kabel listrik hilang dicuri.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita terkait
Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen
9 hari lalu
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development
10 hari lalu
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka
27 hari lalu
Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.
Baca SelengkapnyaTerkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah
27 Februari 2024
IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.
Baca SelengkapnyaAlasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa
28 Januari 2024
Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok
27 Januari 2024
Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam
26 Januari 2024
Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.
Baca SelengkapnyaAkses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi
24 Januari 2024
Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.
Baca SelengkapnyaTop 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck
22 Januari 2024
Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).
Baca SelengkapnyaKisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?
12 Januari 2024
Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.
Baca Selengkapnya