TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang, Komisaris Besar Riad, memastikan penyebab pecahnya kaca di rumah anggota Satuan Narkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Andreas Tulam, bukan berasal dari senjata api. “Indikasinya, tidak ditemukan bekas residu atau proyektil di lokasi,” kata Riad seusai meninjau lokasi kejadian di Perumahan Banjar Wijaya, Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa, 13 Agustus 2013.
Riad menjelaskan, saat ini sudah dilakukan pemeriksaan oleh Puslabfor di lokasi kejadian. “Masih sedang dilakukan analisis olah TKP (tempat kejadian perkara), tapi hasil sementara dipastikan bukan dari senjata api,” ujar dia.
Pecahnya kaca pintu bagian depan, Riad mengungkapkan, masih diteliti penyebabnya. Kepastian bahwa penyebab kaca bukan berasal dari senjata api, menurut dia, karena selain tidak ditemukan residu, juga bagian yang rusak tidak tembus. “Jadi, hanya membuat pecah, kaca bagian depan tidak tembus ke belakangnya.”
Hingga siang ini, Riad belum bisa menyimpulkan motif di balik peristiwa tersebut. Apakah benda penyebab kaca pecah tersebut dilontar atau dilempar akan diketahui setelah pemeriksaan Puslabfor. “Dari mana dilontarkan, jaraknya, akan diketahui setelah pemeriksaan labfor,” kata Riad.
Riad memastikan kejadian ini tidak terkait dengan teror yang menimpa sejumlah anggota kepolisian belakangan ini. “Sementara tidak ada kaitannya dengan apa yang telah terjadi,” ujar Riad.
Peristiwa terjadi pada Selasa pukul 06.15 WIB. Saat itu, Andreas sedang tidak ada di rumah. Di dalam rumah ada tiga anggota keluarga, yaitu istri dan anak-anak Andreas. “Ketiganya mendengar suara kaca pecah,” kata Riad.
Rumah yang ditempati Andreas tergolong rumah mewah di perumahan itu. Cluster Yunani berada di tengah-tengah perumahan Banjar Wijaya, yang sebagian besar berlantai dua dan berukuran besar. Rumah Andreas berlantai dua dengan pagar dan permukaan rumah bergaya Yunani Kuno.
Cat rumah yang dominan kuning keemasan semakin mengesankan rumah tersebut cukup mewah. Hal ini kontras dengan pangkat Andreas yang masih perwira polisi.
Henny, tetangga Andreas, yang tinggalnya bersebelahan, mengaku tidak mengenal sosok tetangganya itu. “Saya jarang di rumah, jadi tidak tahu,” katanya. Wanita berusia sekitar 38 tahun ini juga mengaku tidak mendengar suara apa pun dari pagi hingga siang ini. “Tahunya udah ramai polisi aja,” katanya.
JONIANSYAH
Berita Lainnya:
Pembunuh Sisca Yofie Minum Bir Sebelum Beraksi
Tubuh Sisca Yofie Terseret di Aspal, Tak Terangkat
Golok Pembunuh Sisca Yofie Dibuang di Kali Cililin
Dahlan Iskan Temui Bos Binladin di Ketinggian 400M
Pemerintah Gagal Kurangi Kecelakaan Mudik